Padang, (Antaranews Sumbar) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Minangkabau Padang Pariaman, Sumatera Barat menyatakan pertengahan hingga akhir April 2018 merupakan puncak hujan pertama di tahun ini.
"Saat ini cuaca Sumbar berada dalam puncak hujan pertama, sehingga terjadi peningkatan intensitas hujan di sebagian besar daerah provinsi ini," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Minangkabau, Budi Samiadji dihubungi dari Padang, Selasa.
Ia menyebutkan meningkatnya intensitas hujan pada akhir April 201 disebabkan adanya pertemuan massa udara yang terpantau di Barat Kabupaten Kepulauan Mentawai dan Kepulauan Riau yang mengakibatkan terbentuknya awan-awan hujan.
Menurutnya sejak Maret hingga Mei 2018 kondisi cuaca Sumbar dominan hujan, kemudian akhir Mei sampai awal Agustus kondisi atmosfer cenderung kering.
"Puncak hujan kedua terjadi antara Oktober dan November 2018," kata dia.
Daerah yang perlu diwaspadai berpotensi hujan, sebutnya sebutnya yakni Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, Padang Pariaman bagian barat dan utara, Agam di Maninjau, Lubuk Basung, Malalak dan sekitarnya.
Kemudian Kabupaten Pasaman Barat, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar bagian Utara, Limapuluh Kota, Solok Selatan, Kabupaten Solok, Talang, Arosuko, selanjutnya Sawahlunto, Sijunjung dan Payakumbuh.
Secara umum, katanya suhu udara 18 hingga 30 derajat celsius, kemudian kelembapan udara yakni 75-100 persen, dan angin berhembus dari barat laut ke timur laut dengan kecepatan sekitar 20 kilometer per jam.
"Oleh sebab itu masyarakat harus meningkatkan kewaspadaanya terhadap potensi bencana hidrologi seperti banjir dan longsor," ujarnya.
Budi juga mengimbau masyarakat agar berhati-hati ketika berkendara dan menyiapkan payung serta jas hujan saat keluar rumah, dan juga mengindari jalan-jalan yang rawan pohon atau baliho tumbang.
Sementara untuk cuaca di perairan, potensi gelombang dengan ketinggian 2,25 hingga 2,5 meter di daerah Samudra Hindia Barat Kepulauan Mentawai hingga Samudra Hindia Barat Bengkulu.
"Nelayan dan jasa transportasi laut diimbau agar mewaspadai hal itu," kata Prakirawan BMKG Maritim Teluk Bayur, Ibrahim.
Pihaknya akan memperbaharui informasi jika terjadi perubahan cuaca di darat maupun wilayah perairan. (*)
Berita Terkait
BMKG ingatkan risiko hujan lebat di sebagian besar wilayah Indonesia
Rabu, 17 April 2024 5:29 Wib
BMKG prediksi hujan pada puncak arus balik di Sumbar
Minggu, 14 April 2024 20:45 Wib
BMKG: Sumbar berpotensi diguyur hujan lebat saat arus balik
Minggu, 14 April 2024 15:19 Wib
BMKG: Hujan lebat bisa kembali picu banjir lahar dingin di Sumbar
Minggu, 14 April 2024 15:18 Wib
Sejumlah provinsi berpotensi diguyur hujan lebat pada Sabtu
Sabtu, 13 April 2024 7:10 Wib
Pemkot Pariaman gelar takbiran keliling kota meski diguyur hujan
Rabu, 10 April 2024 10:06 Wib
PVMBG sambut baik modifikasi cuaca untuk antisipasi abu vulkanik
Senin, 8 April 2024 15:09 Wib
BMKG ingatkan waspada hujan lebat di 29 provinsi
Minggu, 7 April 2024 4:41 Wib