Pemerintah tetap evaluasi dan perbaiki pelayanan ibadah haji

id Puan Maharani,Pelayanan Haji

Pemerintah tetap evaluasi dan perbaiki pelayanan ibadah haji

Seorang calon haji Kabupaten Agam melambaikan tangan sebagai tanda berpamitan sebelum berangkat melaksanakan ibadah haji ke Tanah Suci. (ANTARA SUMBAR/ Ira Febrianti)

Jakarta, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah terus melakukan evaluasi dan perbaikan pelayanan ibadah haji bagi masyarakat Indonesia yang sudah baik menjadi lebih baik.

"Pelayanan ibadah haji selama tiga tahun terakhir terus membaik. Namun, pemerintah harus memastikan pelayanan ibadah haji harus semakin baik," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa.

Menurut Puan Maharani, saat memimpin rapat koordinasi tingkat menteri di Mekkah, Arab Saudi, Senin (23/4) waktu setempat, pelayanan ibadah haji yang baik membuktikan bahwa negara hadir melayani rakyat seperti yang selalu disampaikan Presiden Joko Widodo.

Pada musim haji tahun 2018, Indonesia mendapatkan kuota sebesar 221.000 jemaah, meliputi 204.000 jemaah reguler dan 17.000 jemaah khusus.

Pemerintah Indonesia, kata dia, telah menyiapkan pemondokan, transportasi, katering, layanan kesehatan dengan kualitas yang makin baik.

"Pemondokan bagi jemaah haji Indonesia minimal setara dengan hotel bintang tiga, kemudian transportasi bagi jemaah haji yang lokasi pemondokannya agak jauh dari Masjidil Haram akan disediakan bus baru," katanya lagi.

Untuk katering, kata dia, Kementerian Agama telah berkonsultasi dengan ahli untuk memastikan kecukupan gizi dan menjaga variasi makanan, sehingga jemaah haji dari berbagai daerah di Indonesia dapat menikmatinya.

Kementerian Kesehatan juga telah menyiapkan 1.521 Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) untuk melayani 507 kloter, yakni satu dokter dan dua perawat dalam setiap kloter.

"Untuk memastikan pengawasan terhadap kesehatan jemaah haji, pemerintah menyiapkan Kartu Kesehatan Haji yang telah terintegrasi dengan Siskohatkes. Bagi jemaah haji dengan risiko kesehatan tinggi, diberi gelang warna oranye," kata Menteri Kesehatan Nila F Moeloek.

Persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2018 yang telah dikoordinasikan dengan baik oleh Menko PMK ini, mendapat apresiasi dari Komisi Pengawasan Haji Indonesia.

Menteri Dalam Negeri Kerajaan Arab Saudi disebutkan, juga memberikan apresiasi kepada jemaah haji Indonesia karena sangat tertib dan taat.

Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel memastikan pelayanan ibadah haji menjadi tanggung jawab bersama demi nama baik Indonesia.

Puan juga mengingatkan, agar sinergi dan kerja sama semua pihak ini dapat berjalan lebih baik, sehingga masyarakat merasakan kerja bersama pemerintah.

"Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya kepada Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, dan Kedutaan Besar Indonesia untuk Arab Saudi, serta semua pihak yang terlibat dalam penyiapan penyelenggaraan ibadah haji," katanya pula. (*)