Akhir 2019 seluruh mata kuliah di UNP gunakan sistem daring, kata Rektor

id Ganefri

Akhir 2019 seluruh mata kuliah di UNP gunakan sistem daring, kata Rektor

Rektor UNP Prof Ganefri. (cc)

Kami akan berikan insentif tambahan dan hadiah khusus bagi dosen yang mempersentasikan bahan ajar mereka dengan penuh inovasi
Padang, (Antaranews Sumbar) - Universitas Negeri Padang (UNP), Sumatera Barat menargetkan seluruh mata kuliah di kampus itu menggunakan sistem pembelajaran daring di akhir 2019.

“Target kami pada tahun ini 25 persen mata kuliah dari seluruh program studi menggunakan sistem daring,” kata Rektor UNP Prof Ganefri di Padang, Senin.

Ia mengatakan saat ini sistem pembelajaran daring telah berjalan di kampus tersebut sekitar 13 persen dari seluruh mata kuliah.

“Secara perlahan target itu nanti akan bertambah. Targetnya pada akhir 2019 seluruh mata kuliah di kampus ini menggunakan sistem daring,” ujar dia.

Ia mengatakan dalam praktiknya pembelajaran daring tersebut mahasiswa dan dosen 50 persen wajib menjalankan aktivitas belajar mengajar dengan bertatap muka.

“Sementara 50 persen lagi diperbolehkan melalui sistem daring,” kata dia.

Ia juga mendorong mahasiswa untuk rutin membaca dan mengambil bahan pembelajaran dari jurnal yang terindeks sehingga ilmu yang mereka pelajari adalah ilmu pengetahuan yang kekinian.

Selain itu pihaknya juga mengajak para dosen untuk memberikan materi yang penuh inovasi dan kreasi.

Universitas akan memberikan hadiah kepada para dosen yang memberikan ilmu kepada mahasiswa dengan inovasi terbaru.

“Kami akan berikan insentif tambahan dan hadiah khusus bagi dosen yang mempersentasikan bahan ajar mereka dengan penuh inovasi,” ujarnya.

Kemudian universitas telah menyiapkan hadiah bagi 270 dosen yang terpilih sebagai dosen yang inovatif dan kreatif dalam memberikan bahan ajar.

“Pengumumannya nanti akan diberikan di akhir tahun. Kami akan terus melihat perkembangan pembelajaran daring ini,” ujarnya.

Ganefri juga mengatakan para dosen di lingkungan UNP akan diberikan jas sehingga setiap memberikan materi para dosen harus mengenakan jas tersebut.

“Kita terus melakukan pembenahan baik dalam bidang akademis dan penampilan para dosen,” kata dia. (*)