Ini penyebab hujan petir disertai angin kencang yang akan terjadi hingga 25 April 2018

id hujan petir

Ini penyebab hujan petir disertai angin kencang yang akan terjadi hingga 25 April 2018

Ilustrasi - Hujan petir. (Antara)

Dalam beberapa hari ke depan, terpantau adanya sirkulasi siklonik di sekitar perairan wilayah Indonesia dan adanya aliran udara basah dari Samudera Hindia yang memengaruhi peningkatan potensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang
Jakarta, (Antaranews Sumbar) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengimbau masyarakat untuk mewaspadai peningkatan potensi hujan lebat di sejumlah wilayah di Indonesia pada 23-25 April 2018.

"Dalam beberapa hari ke depan, terpantau adanya sirkulasi siklonik di sekitar perairan wilayah Indonesia dan adanya aliran udara basah dari Samudera Hindia yang memengaruhi peningkatan potensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Mulyono R Prabowo dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin.

Dia merincikan potensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah pesisir barat Sumatera, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Kepulauan Bangka Belitung.

Berpotensi juga di Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Selain itu, adanya potensi gelombang tinggi mencapai 2,5 meter hingga empat meter diperkirakan terjadi di perairan barat Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Pulau Simeulue hingga barat Kepulauan Mentawai.

Selain itu, di perairan Bengkulu-Enggano, perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Jawa hingga Sumbawa, Selat Bali-Selat Lombok-Selat Alas bagian selatan, perairan selatan Pulau Sumba-Pulau Sawu.

Untuk itu masyarakat diimbau agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan, seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.

Sebelumnya, BMKG memprakirakan sejumlah wilayah di Indonesia memasuki musim kemarau pada akhir April 2018. Menjelang peralihan musim biasanya akan terjadi masa transisi yang salah satunya ditandai dengan hujan lebat. (*)