Gubernur: Sumbar butuh investasi untuk percepatan pembangunan

id irwan prayitno

Gubernur: Sumbar butuh investasi untuk percepatan pembangunan

Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno. (cc)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, mengatakan Sumbar membutuhkan lebih banyak investasi di sektor infrastruktur, pengembangan potensi alam, transpostasi, pendidikan dan pariwisata dalam percepatan pembangunan daerah.

Tanpa adanya geliat investasi, Sumbar akan sulit melakukan percepatan pembangunan dalam menghadapi persaingan global saat ini dan masa mendatang, kata Irwan Prayitno disela-sela kesibukannya seperti disampaikan melalui Kabiro Humas Setdaprov Sumbar Jasman Rizal didampingi Kabag Penyelenggaraan Informasi Pimpinan (PIP) Zardi Syahrir diruang kerja, Kamis.

Gubernur juga menyampaikan, ia melakukan kunjungan ke luar negeri mencari investor karena melihat kinerja Wagub Nasrul Abit telah berhasil menjalankan fungsi dan peran penyelenggaraan pemerintah daerah dalam menyelesaikan beberapa kegiatannya pembanguan sesuai arahan yang diberikan.

Baik dalam pembangunan tiga daerah tertinggal di Sumbar seperti Kabupaten Kepulauan Mentawai, Pasaman Barat dan Solok Selatan. "Kita cukup senang beberapa kementerian telah ikut serta memberikan perhatian dalam memajukan pembangunan di Sumbar," ujarnya.

Menurut Irwan, potensi pariwisata Sumbar yang cukup besar membutuhkan banyak investasi dari penanam modal dalam meningkatkan fasilitas infrastruktur sektor pariwisata, baik pembangunan jalan, hotel (penginapan) maupun pengelolaan kegiatan pariwisata itu sendiri.

Gubernur juga menyampaikan, dengan APBD Sumbar pada 2018 telah mencapai Rp6.62 triliun, tentu hal ini merupakan peningkatan yang cukup baik dari tahun tahun sebelumnya, seperti pada 2010 APBD Sumbar baru sebesar Rp1,62 triliun.

Kendati pun APBD Sumbar sudah mencapai Rp6,62 triliun, namun tetap saja belum mencukupi untuk pelaksanaan pembangunan di daerah ini, apalagi dengan ada UU No. 23/2014 tentang pemerintahan daerah yang telah membagi kewenangan, dimana SMA/SMK menjadi bagian pemperintah provinsi.

"Yang sayangnya pemindahan guru, pegawai dan aset SMA /SMK tidak dibarengi oleh dukungan dana yang selama ini ada di kabupaten dan kota. Kita akan selalu berupaya mencari tambahan pembiayaan untuk percepatan pembangunan di Sumbar, salah satunya tentu dengan meningkatkan pelayanan Dinas Penanaman Modal (DPM), Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) provinsi dalam meraih masuknya investasi," katanya.

Kunjungan promosi Sumbar bersama kabupaten/kota dalam mencari investor diluar negeri merupakan bahagian dalam mendatangan investor dari berbagai potensi daerah baik melalui kerjasama maupun perantaraan kedutaan Indonesia dinegara-negara sahabat.

"Kita juga membuka pintu selebar-selebarnya bagi investor lokal yang berminat ikut serta dalam pengembangan peningkatan pembangunan di Sumbar," ujar Irwan Prayitno.***