Ini persiapan Padang Pariaman antisipasi kemacetan di Stasiun Duku

id Taslim

Ini persiapan Padang Pariaman antisipasi kemacetan di Stasiun Duku

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Padang Pariaman, Taslim. (Antara Sumbar/Aadiat MS)

Perlintasan kereta api tidak resmi akan dilakukan pembongkaran, dan ada yang diberi portal
Parit Malintang, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat akan mengantisipasi kemacetan di depan Stasiun Kereta Api Duku yang kemungkinaan besar terjadi ketika transportasi massal itu dioperasikan menuju Bandara Internasional Minangkabau (BIM).

"Antisapasi ini diperlukan karena jalan di depan stasiun merupakan jalur nasional dan kondisinya juga sempit," kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Padang Pariaman, Taslim di Parit Malintang, Kamis.

Antisipasi awal yang bisa dilakukan yaitu dengan melarang pengendara mobil pribadi dan angkutan umum berhenti di depan stasiun kecuali untuk menaikkan dan menurunkan penumpang.

"Namun hal ini akan kita koordinasikan dengan pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI)," katanya.

Bila perlu lanjutnya, PT KAI diminta membuat parkir khusus untuk pengendara berhenti di tepi jalan sekadar menaikkan dan menurunkan penumpang sehingga tidak mengganggu arus lalu lintas di jalan nasional itu.

Sementara apabila terjadi peningkatan penumpang dan jalan menjadi macet, petugas Dishub akan turun ke lapangan untuk mengatasinya.

Selain mengantisipasi kemacetan, pihaknya juga mengantisipasi terjadinya kecelakan di jalur kereta api dari Stasiun Duku ke BIM, karena jalur tersebut termasuk jalur baru perlintasan kereta api.

"Karena jalur itu baru maka kami pun akan menyosialisasikannya kepada masyarakat," kata dia.

Ia mengatakan rencananya kereta api dari Simpang Haru ke BIM akan mulai dioperasikan pada minggu ke tiga April 2018, dan untuk melancarkan hal tersebut pemerintah provinsi telah mempersiapkan keamanannya.

"Seperti perlintasan kereta api tidak resmi akan dilakukan pembongkaran, dan ada yang diberi portal," ujarnya.

Sebelumnya Kepala Dinas Perhubungan Sumbar, Amran mengatakan kereta api dari Simpang Haru ke BIM yang bernama Minangkabau Ekspres direncanakan akan diresmikan pada 21 April 2018.

"Rencananya begitu, tetapi jadwalnya masih belum bisa dipastikan karena kewenangannya di Kementerian Perhubungan," kata dia di Padang.

Menurutnya semakin cepat operasional dimulai maka akan menguntungkan masyarakat terutama bagi yang membutuhkan transportasi alternatif menuju bandara.

Kereta api memiliki keunggulan dari transportasi lain karena relatif lebih tepat waktu sebab tidak terpengaruh kemacetan jalan raya, karena itu keberadaannya memang dibutuhkan. (*)