Padang Panjang, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kota Padang Panjang, Sumatera Barat (Sumbar), merencanakan 10 sampai 20 persen dari produksi susu sapi perah di daerah itu diarahkan diolah menjadi produk keju.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pangan dan Pertanian setempat, Wahid di Padang Panjang, Selasa, mengatakan saat ini rata-rata produksi susu sapi per hari yaitu 1.300 sampai 1.500 liter.
"Hari ini sampai dua hari ke depan, pelaku usaha pengolahan susu mulai mendapat pelatihan pengembangan produk olahan susu menjadi keju. Usai pelatihan ini kami berencana 10 sampai 20 persen dari produksi susu diolah menjadi keju," katanya.
Meski demikian, pada tahap awal produksi usai pelaksanaan pelatihan tersebut, ia menerangkan akan memerhatikan kondisi penjualan susu terlebih dahulu.
"Kami juga lihat dulu bagaimana penjualan susu, yang tidak terpasarkan adalah yang akan diolah menjadi keju. Perkiraan kami bulan ini terpasarkan semua," katanya.
Ia mengatakan, susu biasanya tidak terpasarkan seluruhnya ketika masa libur panjang sekolah dan pada saat bulan puasa yang jumlahnya bisa mencapai 50 sampai 65 persen dari rata-rata produksi susu setiap hari.
"Yang rencana awal 10 sampai 20 persen saja, ketika momen tertentu yang mempengaruhi penjualan akan lebih banyak diolah menjadi keju untuk menyelamatkan susu yang tidak terpasarkan ini," ujarnya.
Pada 2018, katanya, fokus kegiatan bidang peternakan terletak pada perluasan pemasaran dan produk olahan susu yang salah satu bentuk realisasinya adalah dengan pelatihan pengembangan produk olahan susu bekerja sama dengan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen di Bogor.
Sejauh ini produk olahan susu yang telah mampu dihasilkan pelaku usaha di Padang Panjang yaitu yogurt, kefir, permen susu, pie susu, es krim dan pempek susu.
Pelaku usaha pengolahan susu sapi dari enam kota dan kabupaten di Sumbar belajar memproduksi keju mozarella, gouda dan nata de whey di Padang Panjang, Selasa.
Menurut Kepala Seksi Produksi Peternakan Dinas Pangan dan Pertanian Padang Panjang, Yuliati Desi, pelatihan pembuatan keju bertujuan untuk memperluas pasar sehingga mendorong peningkatan ekonomi pelaku usahanya.
"Bulan lalu ada kerja sama Padang Panjang dengan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen di Bogor, pelatihan pengembangan olahan susu ini adalah tindaklanjutnya," katanya.
Pelaku usaha yang hadir berjumlah 25 orang berasal dari Padang Panjang, Bukittinggi, Agam, Tanah Datar, Padang Pariaman dan Limapuluh Kota.
Pelatihan yang diberikan berupa pemaparan materi dan praktek pembuatan keju gouda, pembuatan keju krim, pembuatan mozarella menggunakan mesin dan secara manual serta pembuatan nata de whey yang merupakan sisa dari proses produksi keju.
"Dengan bertambahnya pengetahuan pelaku usaha pengolahan susu sapi, mereka bisa memanfaatkan susu untuk diolah menjadi produk dengan nilai jual lebih. Hal ini diharapkan mendorong perekonomian mereka," ujarnya.
Berita Terkait
TKN sebut Prabowo-Gibran serius wujudkan makan siang dan susu gratis
Sabtu, 17 Februari 2024 11:41 Wib
Popularitas susu kambing
Sabtu, 21 Oktober 2023 7:27 Wib
Hasil Penelitian : Susu kental manis tidak bisa gantikan ASI
Minggu, 24 September 2023 22:23 Wib
Dokter jelaskan alasan bayi lahir caesar harus segera diberi ASI
Rabu, 5 April 2023 17:59 Wib
Sari kacang hijau dan susu bisa jadi alternatif jika telat sahur
Rabu, 22 Maret 2023 16:50 Wib
Tak mampu beli susu, begini cara mensiasati pemenuham nutrisi anak
Sabtu, 25 Februari 2023 11:09 Wib
Menkeu: Jangan sampai satu tinta merusak susu sebelanga
Jumat, 24 Februari 2023 14:50 Wib
Cegah stunting dengan asupan nutrisi yang baik
Kamis, 16 Februari 2023 14:51 Wib