Ini jadwal pemberangkatan jamaah umrah yang dijanjikan BMP

id Jamaah Umrah Gagal Berangkat,Jamaah UMrah BMP gagal Berangkat

Ini jadwal pemberangkatan jamaah umrah  yang dijanjikan BMP

Sejumlah calon jamaah menunggu penjelasan dari PT. Bumi Minang Pertiwi (BMP) tour dan travel di Padang, Sumatera Barat, Kamis (29/3). (ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi/pras/18)

Manajemen BMP menyampaikan permohonan maaf kepada jamaah, keluarga jamaah, muthawif, dan karyawan atas pembatalan keberangkatan, ini murni kesalahan manajemen dan kami bertanggung jawab penuh untuk itu
Padang, (Antaranews Sumbar) - Biro perjalanan umrah PT Bumi Minang Pertiwi (BMP) Padang menjanjikan penjadwalan ulang keberangkatan jamaah yang seharusnya diberangkatkan hingga Mei 2018 dialihkan menjadi Oktober hingga Desember 2018.

"Manajemen BMP menyampaikan permohonan maaf kepada jamaah, keluarga jamaah, muthawif, dan karyawan atas pembatalan keberangkatan, ini murni kesalahan manajemen dan kami bertanggung jawab penuh untuk itu," kata Direktur Utama PT BMP Edi Kurniawan di Padang, Jumat.

Ia memastikan untuk jamaah yang seharusnya berangkat pada Maret, April dan Mei akan diberangkatkan pada Oktober hingga Desember 2018.

Edi juga mengaku sudah mendatangi Kementerian Agama wilayah Sumbar untuk memberikan penjelasan dan memaparkan langkah-langkah ke depan.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sampai saat ini dan permohonan maaf kepada pimpinan wilayah, cabang, muthawif yang berhadapan dengan jamaah padahal itu adalah kesalahan manajemen pusat.

Sebelumnya ratusan peserta umrah asal Sumatera Barat yang akan diberangkatkan ke Tanah Suci terlantar di Kuala Lumpur, Malaysia dan batal berangkat karena tidak mendapatkan tiket menuju Tanah Suci dari biro perjalanan umrah BMP.

"Saya membawa 91 orang dijanjikan berangkat tanggal 26 Maret, tiba di Kuala Lumpur untuk berangkat keesokan harinya (27/3) ternyata tiket tidak bisa dicetak, padahal biaya sudah dibayar lunas," kata pimpinan biro perjalanan umrah PT Rindu Baitulah Epi Santoso.

Ia mengatakan pihaknya bekerja sama dengan PT BMP untuk memberangkatkan 91 jamaah dan sudah membayar lunas paket senilai Rp1,7 miliar atau Rp19 juta per orang tetapi batal berangkat.

Akibatnya, kata Epi, pihaknya harus menanggung biaya penginapan seluruh jamaah dan karena tidak ada kepastian berangkat ia harus mengeluarkan uang untuk biaya kepulangan seluruh anggota ke Padang.

"Kami dikhianati oleh BMP, padahal sudah dua tahun bekerja sama baik-baik saja," kata dia.

Epi mengatakan saat ditanyakan apa penyebab jamaah tidak bisa berangkat ternyata kata agen setempat di Kuala Lumpur biaya tiket belum dikirim oleh BMP dan pihak agen sudah banyak menalangi biaya jamaah dari BMP.

Sementara Kementerian Agama wilayah Sumatera Barat mengungkapkan ada 1.325 orang yang telah mendaftar sebagai peserta ibadah umrah kepada PT Bumi Minang Pertiwi (BMP) yang keberangkatannya dijadwal ulang oleh biro tersebut.

"1.325 orang itu sudah mendaftar dan telah melunasi biaya, kami berharap pihak BMP berkomitmen untuk memberangkatkannya, kata Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Sumbar Afrijal.

Menurutnya pihak BMP sudah ada iktikad baik untuk memberangkatkan jamaah walaupun harus melakukan penjadwalan ulang.

"Kami mengingatkan komitmen memberangkatkan jamaah itu harus diwujudkan, jangan ditataran pembicaraan saja," katanya.

Selain itu ia juga mengapresiasi komitmen pihak BMP yang menutup pendaftaran peserta baru untuk sementara sampai seluruh jamaah yang sudah mendaftar diberangkatkan semuanya.

Ia menyampaikan menyikapi kasus BMP pihaknya sudah membentuk tim pengawasan dan tim layanan pengaduan masyarakat.