Menjadi sentra bawang merah Sumatera, ini target produksi Sumbar

id Bawang Merah Sumbar,Produksi Bawang Merah Sumbar,Sumbar Sentra Bawang Merah

Menjadi sentra bawang merah Sumatera, ini target produksi Sumbar

Seorang petani bawang di Kabupaten Solok sedang mengemas bawang merah untuk dijual. (ANTARA SUMBAR/Tri Asmaini)

Padang, (Antaranews Sumbar ) - Pemerintah Sumatera Barat menargetkan produksi bawang merah pada 2018 sebanyak 92.730 ton dengan luas tanam 8.430 hektare atau produksi rata-rata 11 ton per hektare.

"Ini berdasarkan data Kementerian Pertanian, namun kami berupaya produksi bawang merah melebihi target tersebut," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Sumbar, Maswal Noor di Padang, Kamis.

Untuk mencapai target dan meningkatkan produksi bawang merah, pihaknya memberikan bantuan seperti bibit, pelatihan peningkatan sumber daya manusia dengan sekolah lapangan, bantuan sarana dan pra sarana panen dan pacapanen.

"Kami juga melakukan pembinaan dan memotivasi petani melalui lomba dan pemberian penghargaan," ujar Maswal.

Sementara realisasi produksi 2017 mencapai 95.409 ton dengan daerah sentral Kabupaten Solok yang mampu memproduksi sekitar 82.677 ton per tahun, kemudian wilayah lain yakni Kabupaten Agam, Solok Selatan, Tanah Datar dan Limapuluh.

Terkait pemasaran bawang merah ke provinsi lain, ia menyampaikan beberapa waktu lalu Gubernur Sumbar sudah melakukan kerja sama dengan Gubernur Kepulauan Riau di sektor pangan.

"Ke depan ini akan menjadi tindak lanjut bagi kami untuk mendistribusikan bawang merah ke provinsi-provinsi tetangga," ujarnya.

Sebelumnya Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatera Barat bersama Pemerintah Kabupaten Solok telah menyepakati kerja sama dalam bidang pengembangan komoditas bawang merah.

"Ruang lingkup kerja sama ini meliputi pendampingan masyarakat petani dalam mengolah dan pendistribusian bawang merah, pengelolaan keuangan dan peningkatan akses kredit usaha," kata Kepala Perwakilan BI Sumbar, Endy Dwi Tjahjono.

Ia menjelaskan kerja sama di bidang pengembangan bawang merah bersama Kabupaten Solok cukup strategis untuk dilakukan, karena Kabupaten Solok merupakan sentra bawang merah di Sumbar dan harga komoditas tersebut sering menyebabkan inflasi di Sumbar.

Selain untuk mengendalikan inflasi, kerja sama ini juga bertujuan untuk mendampingi masyarakat agar lebih memiliki banyak kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih jauh seperti penditribusian dan pengolahan. (*)