Kemenaker sarankan Pemkot Pariaman bantu modal usaha peserta pelatihan kewirausahaan

id Yon Hendri

Kemenaker sarankan Pemkot Pariaman bantu modal usaha peserta pelatihan kewirausahaan

Kepala Bidang Penyelenggaraan dan Pemberdayaan Balai Besar Peningkatan Produktivitas Direktorat Jenderal Pembinaan Produktivitas Kemenaker RI, Yon Hendri. (Antara Sumbar/Muhammad Zulfikar)

Bantuan modal bisa dilakukan oleh pemerintah daerah atau peserta pelatihan juga dapat melakukan pinjaman ke Bank melalui Kredit Usaha Rakyat
Pariaman, (Antaranews Sumbar) - Balai Besar Peningkatan Produktivitas (BBPP) Direktorat Jenderal Pembinaan Produktivitas Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) Republik Indonesia menyarankan Pemerintah Kota Pariaman, Sumbar membantu permodalan peserta pelatihan kewirausahaan agar mereka dapat mengembangkan usahanya.

"Peserta pelatihan kewirausahaan ini harus bersifat berkelanjutan, baik dari segi pengetahuan maupun bantuan modal dari pemerintah untuk menjalankan usaha setelah memperoleh ilmu," kata Kepala Bidang Penyelenggaraan dan Pemberdayaan Balai Besar Peningkatan Produktivitas Direktorat Jenderal Pembinaan Produktivitas Kemenaker RI, Yon Hendri di Pariaman, Rabu.

Ia menerangkan Kementerian Tenaga Kerja telah memberikan pelatihan selama empat hari di bidang kewirausahaan dan manajemen kepada 50 warga, sedangkan untuk pengembangan ke depan diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah daerah.

Apabila 50 peserta pelatihan kewirausahaan hanya memperoleh ilmu saja tanpa didukung permodalan dari pemerintah daerah, maka upaya untuk menekan angka kemiskinan akan sulit dilakukan.

Lebih jauh ujar dia, bentuk pengawasan, bimbingan dan bantuan modal yang dapat dilakukan bisa melalui Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah maupun Dinas Sosial.

"Bantuan modal bisa dilakukan oleh pemerintah daerah atau peserta pelatihan juga dapat melakukan pinjaman ke Bank melalui Kredit Usaha Rakyat," ujar dia.

Wali Kota Pariaman Mukhlis Rahman mengatakan telah menginstruksikan kepada perangkat Desa Sikapak Barat dan Desa Tungkal untuk melakukan pengawasan dan pembinaan secara berlanjut.

"Dua desa yang terlibat wajib mengawasi dan membina secara berlanjut, tujuannya agar pelatihan tentang tata boga dan sablon dapat diaplikasikan dalam bentuk usaha masyarakat," ujar dia.

Kepala Desa Sikapak Barat Efrizal mengatakan khusus peserta dari desa tersebut pihaknya akan mengupayakan memberikan bantuan modal melalui dana desa.

Lebih jauh ujar dia, bagi para peserta yang serius dalam mengembangkan usaha setelah pelatihan, maka akan dibantu langsung melalui alokasi dana desa yang tersedia.

"Tahun depan kita upayakan bantuan modal melalui dana desa dengan program pemberdayaan sekaligus sebagai motivasi bagi mereka," ujar dia. (*)