Erupsi Sinabung tak menggangu aktifitas wisman di wisata alam Ketambe

id sinabung

Erupsi Sinabung tak menggangu aktifitas wisman di wisata alam Ketambe

Warga melihat Gunung Sinabung menyemburkan material vulkanik disertai awan panas. (ANTARA FOTO/Endro Lewa)

Aktivitas wisman yang dikenal memiliki batasan waktu dalam mengujungi objek wisata di kaki Taman Nasional Gunung Leuser tersebut, masih normal seperti hari lainnya,
Banda Aceh, (Antaranews Sumbar) - Erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Jumat sore (6/4) hingga kini dilaporkan tak menganggu aktivitas para wisatawan mancanegara (wisman) di objek wisata alam Ketambe, Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh.

"Kami pastikan pagi ini, situasi aman dan cuaca cerah. Aktivitas turis seperti biasa," kata pengelola penginapan Wisma Cinta Alam, Johan (45) melalui telepon seluler dari Banda Aceh, Sabtu.

Aktivitas wisman yang dikenal memiliki batasan waktu dalam mengujungi objek wisata di kaki Taman Nasional Gunung Leuser tersebut, lanjutnya, masih normal seperti hari lainnya.

Beberapa turis asing umumnya dari Eropa, dan Amerika yang pihaknya ketahui, kini sedang melakukan persiapan untuk melakukan pendakian dan melihat satwa liar hidup bebas dengan damai di hutan Ketambe.

Seperti diketahui, jarak antara Gunung Sinabung dengan objek wisata disebut juga sebagai paru-paru dunia, yakni Ketambe di Aceh Tenggara cuma sekitar 170 kilometer. Lokasi Ketambe, tepat berada ketika menuju arah Blangkejeren di Kabupaten Gayo Lues.

"Bisa kita bilang, tidak ada hambatan dari meletusnya Gunung Sinabung," tegasnya.

Ismail (49), pemandu wisata di Ketambe mengaku, dampak abu vulkanik dari letusan Gunung Sinabung kali ini, seakan tidak terasa baik bagi warga setempat maupun wisman.

Ia mengatakan, kondisi tersebut sangat berbeda dengan letusan Gunung Sinabung yang terjadi sekitar dua bulan lalu.

"Jika waktu itu, mereka (wisman) memilih kurung diri di kamar atau rumah tempat menginap. Tapi, kali ini tidak," terangnya.

Gunung Sinabung dilaporkan meletus, Jumat, (6/4), pukul 16.07 WIB, setinggi 5.000 meter ke udara mengikuti arah agin ke Tenggara-Timur, dan Selatan-Tenggara.

Letusan kali ini melontarkan awan panas sejauh 3.500 meter, dan disertai abu vulkanik dengan material piroklastik bertekanan kuat berwarna abu-abu gelap.

"Debu vulkanik terbawa angin ke wilayah Aceh dini hari tadi, sekitar pukul 1.30 WIB," terang Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Blang Bintang, Zakaria Ahmad.

Ia berujar, letusan yang terbawa angin di udara hingga ke wilayah di Aceh, diperkirakan masih terjadi akibat terbawa angin pada siang hari sekitar pukul 13.30 WIB.

Terdapat empat kabupaten/kota di provinsi paling ujung Utara di Sumatera tersebut yang terdampak, yakni Aceh Tenggara, Aceh Singkil, Subulussalam, dan Aceh Selatan.