Padang kembangkan potensi atraksi wisata untuk menambah daya tarik pengunjung

id Medi Iswandi

Padang kembangkan potensi atraksi wisata untuk menambah daya tarik pengunjung

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Medi iswandi. (Antara sumbar/Novia Harlina)

Ada juga wisata berkeliling Kota Tua sebagai peradaban pertama Kota Padang
Padang, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat terus mengembangkan potensi atraksi wisata atau wisatawan bisa terlibat langsung seperti wisata pukat hela atau "maelo pukek" yang sudah menjadi salah satu daya tarik pengunjung.

"Salah satu yang sudah menjadi tren saat ini adalah wisata pukat hela atau "maelo pukek" bersama nelayan," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Medi iswandi di Padang, Jumat.

Menurutnya wisatawan, apalagi mancanegara pada umumnya tidak mengetahui bagaimana cara nelayan menangkap ikan sehingga ketika berwisata mereka mendapatkan pengalaman tersebut.

Atraksi wisata, jelasnya menjadi salah satu daya tarik pengunjung domestik maupun mancanegara yang ingin mendapatkan pengalaman berwisata dan memberikan pengalaman yang bisa jadi belum pernah dirasakan sebelumnya.

Potensi atraksi wisata di Padang yang bisa dikembangkan seperti memakai pakaian traditional Minangkabau, menikmati terbang di udara dengan paragliding di bukit Pantai Air Manis.

"Ada juga berkeliling di Kota Tua sebagai peradaban pertama Kota Padang," kata dia.

Untuk mendukung perkembangan wisata di Padang, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan terus berkoordinasi dengan Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) kemudian saat ini juga tersedia bus pariwisata grastis untuk pengunjung setiap Sabtu, Minggu dan tanggal merah.

"Setiap hari Sabtu atau Minggu pengunjung yang menggunakan fasilitas ini 75 hingga 100 orang," ujarnya.

Rutenya adalah Danau Cimpago-Tugu Gempa-Kota Tua-Simpang Nipah-Gunung Padang-Pujasera-Tugu Merpati-Masjid Raya Sumbar dan kembali ke Danau Cimpago.

"Jika wisatawan turun di salah satu destinasi tersebut, mereka memiliki waktu sekitar dua jam untuk berwisata," tambahnya.

Sementara praktisi pariwisata asal Sumbar, Ridwan Tulus mengatakan destinasi "life experience" atau tempat wisata yang memiliki pengalaman hidup seperti perkampungan nelayan disukai wisatawan dan sedang menjadi tren.

Wisata-wisata seperti ini sedang menjadi tren di kalangan wisatawan sehingga jasa tur dan jasa perjalanan harus menuruti gaya tersebut untuk menarik wisatawan.

Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar mencatat kunjungan wisatawan asing ke provinsi itu pada Februari 2018 mencapai 4.459 orang atau naik 37,37 persen dibanding Januari yang tercatat sebanyak 3.246 orang.

"Kunjungan wisatawan asing pada Februari 2018 memberikan kontribusi sebesar 0,37 persen terhadap total wisman yang berkunjung ke Indonesia sebanyak 1.201.059 orang," kata Kepala BPS Sumbar Sukardi. (*)