Pemkab Bangka Tengah tanggung biaya kuliah 15 orang anak nelayan

id nelayan

Pemkab Bangka Tengah tanggung biaya kuliah 15 orang anak nelayan

nelayan (pixabay.com)

para anak nelayan diberi kesempatan kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Perikanan Jakarta dengan harapan nanti lahir sumber daya manusia andal untuk membangun sektor perikanan di daerah itu
Koba, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menanggung biaya kulah bagi 15 anak nelayan untuk mendapatkan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Perikanan (STIP) Jakarta.

"Tahun ini kami mengirim 15 anak nelayan berprestasi untuk melanjutkan pendidikan di STIP Jakarta dan kami berupaya jumlahnya terus bertambah setiap tahun," kata Bupati Bangka Tengah, Ibnu Saleh di Koba, Jumat.

Ia menjelaskan, para anak nelayan diberi kesempatan kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Perikanan Jakarta dengan harapan nanti lahir sumber daya manusia andal untuk membangun sektor perikanan di daerah itu.

"Semakin banyak sarjana perikanan di Bangka Tengah agar bisa memajukan sektor perikanan, terutama produksi ikan yang lebih meningkat dan program perikanan budi daya berjalan dengan baik," katanya.

Ia mengharapkan, para sarjana perikanan dapat menerapkan ilmunya di Bangka Tengah untuk memajukan sektor perikanan terutama mengubah cara pikir masyarakat nelayan untuk lebih berpikir kreatif dan inovatif.

"Tujuan akhir kami adalah untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga nelayan dengan mendorong mereka untuk mengembangkan industri perikanan, tidak hanya sebatas mengharapkan dari hasil tangkapan saja," katanya.

Ibnu mengatakan, berbagai upaya sudah dilakukan untuk meningkatkan produksi ikan baik budi daya maupun ikan laut dan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan.

"Di antaranya para nelayan terus didorong untuk mengembangkan usaha home industri yang bahan bakunya dari ikan," katanya.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Bangka Tengah, Dedi Muchdiyat mengatakan pihaknya saat ini sedang fokus mengembangkan sektor perikanan budi daya untuk meningkatkan kesejahteraan.

"Di antaranya mendorong masyarakat mengembangkan usaha budi daya lele dengan pola bioflok dan itu sudah ada masyarakat yang tergabung dalam kelompok budi daya mengembangkan usaha lele bioflok tersebut," katanya.(*)