Padang perkuat sosialisasi keamanan pangan antisipasi makanan berbahaya bagi kesehatan

id pangan berbahaya

Padang perkuat sosialisasi keamanan pangan antisipasi makanan berbahaya bagi kesehatan

Ilustrasi - Pangan berbahaya. (Antara)

Sosialisasi ini penting untuk meningkatkan pemahaman masyarakat pada pangan yang bermutu
Padang, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat memperkuat sosialisasi tentang keamanan pangan guna mengantisipasi keresahan masyarakat akibat kasus kerusakan dan bahan pangan beracun.

"Sosialisasi ini penting untuk meningkatkan pemahaman masyarakat pada pangan yang bermutu," kata Staf Ahli Wali Kota Padang bidang pemerintahan, hukum dan politik, Dian Fakhri di Padang, Kamis.

Penguatan sosialisasi ini dilakukan dengan mengadakan pertemuan dengan kelompok masyarakat khususnya yang bergerak dalam usaha pangan seperti kelompok tani atau pemerhati pangan.

Pertemuan ini dilakukan untuk menyamakan persepsi sekaligus berbagi pemikiran tentang solusi dalam pengamanan pangan.

Misalnya BPOM dapat memberikan wawasan kepada masyarakat tentang gejala pangan beracun atau kedaluwarsa.

Kemudian dari dinas berbagi tips untuk mencegah serta dapat mendengar pengalaman dari kelompok tani atau hortikultura di lapangan.

Penggabungan pemikiran ini dapat menjadi tindakan khususnya dalam memperkuat pengawasan terkait pangan.

Menurutnya Dian yang pernah menjabat Kadis Pertanian tersebut, kejadian luar biasa seperti adanya cacing dalam makanan kaleng atau suplemen terlarang muncul karena kurangnya pengawasan dan antisipasi di tengah masyarakat.

Termasuk beredarnya narkoba di makanan anak juga akibat kelalaian pengawasan dan rendahnya kesadaran masyarakat.

"Dengan bersatunya semua elemen tersebut akan memperkuat solidaritas dalam penjagaan pangan," ujar dia.

Diharapkan masyarakat lebih jeli dalam memenuhi kebutuhan produk pangan, dan segera melaporkan bila ada kejanggalan.

Sementara itu Kepala Dinas Padang Zalbadri mengatakan menjaga keamanan pangan bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan.

Untuk itu dia berharap pada pelaku usaha pangan untuk tetap pada norma dan aturan yang berlaku dalam memasarkan atau mendistribusikan.

Dia juga berharap masyarakat lebih antisipatif pada produk pangan yang berbeda dari ketentuan atau jenis baru.

"Baik itu pangan segar, olahan atau pangan siap saji," kata dia. (*)