Mari tangkal pengaruh negatif "zaman now"

id pelatihan sekolah ramah anak

Mari tangkal pengaruh negatif "zaman now"

Puluhan peserta sedang mengikuti pelatihan sekolah ramah anak di Aula Kantor Bupati Agam, Rabu (4/4). (Dokumentasi Humas Setkab Agam)

Lubukbasung, (Antaranews Sumbar) - Staf Khusus Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Albaed Pikri mengatakan mengajak masyarakat untuk menangkal pengaruhi negatif "zaman now", terlebih pada generasi muda, akibat perkembangan teknologi yang sudah beragam.

"Jangan terlena dengan kemajuan teknologi," katanya saat menghadiri pembukaan pelatihan sekolah ramah anak bagi pendidik dan tenaga kependidikan, di Lubuk Basung, Rabu.

Ia mengatakan, pengaruh negatif dimaksud seperti penyalahgunaan narkoba, lesbian gay biseksual dan transgender/transeksual (LGBT), pedofilia, pergaulan bebas dan pelecehan seksual.

Hal ini akan menyerang generasi muda dan harus diatasi secara bersama-sama.

"Kami terus berupaya membangunkan masyarakat dan tenaga pendidik untuk mengatasi itu," katanya.

Untuk itu, mari bentengi anak dari berbagai pengaruh negatif, meskipun tantangan tidak semua terhindari.

Setidaknya, pendidik dan orang tua sudah berupaya mengurangi dampaknya kepada mereka.

"Zaman yang kaya teknologi atau dengan bahasa kekiniannya zaman now sepatutnya masyarakat berbangga, tetapi dibalik kebanggaan itu terdapat tantangan berat yang harus diatasi," tambah.

Sementara itu, Asisten I Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik Sekretariat Daerah Agam, Rahman, kasus kekerasan terhadap anak seakan tidak ada habisnya sebagai sorotan media, karena kasus ini merupakan fenomena sosial yang sangat memprihatinkan.

"Peran masyarakat, tenaga pendidik dan keluarga dalam melindungi anak dari lingkungan," katanya.

Ia menyebutkan, anak adalah potensi yang sangat penting sebagai generasi penerus bangsa dan penentu kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang akan menjadi pilar utama pembangunan nasional.

Untuk itu, perlu dilindungi dan dipenuhi haknya agar dapat hidup, tumbuh dan berkembang dalam suatu lingkungan yang layak anak.

Dengan demikian, melalui pelatihan sekolah ramah anak di Agam menjadi momen penting bagi pendidik dan tenaga kependidikan dalam rangka mengukuhkan komitmen bersama untuk menciptakan SDM berkualitas.

"Kita perlu merapatkan barisan, bukan hanya melahirkan insan yang cerdas, tetapi juga menciptakan insan yang berkarakter kuat dan menjadi pendidik berkualitas," ujarnya.