Antisipasi lonjakaan harga pangan pada Ramadhan, Pemprov Sumbar kumpulkan distributor

id Lonjakan Harga Pangan Ramadhan,Harga Pangan Sumbar

Antisipasi lonjakaan harga pangan pada Ramadhan, Pemprov Sumbar kumpulkan distributor

Ilustrasi - (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengumpulkan distributor bahan kebutuhan pokok di daerah itu untuk mengantisipasi lonjakan harga jelang Ramadhan 1439 Hijriah.

"Dua tahun terakhir lonjakan harga kebutuhan pokok jelang Ramadhan dan lebaran tidak terjadi. Kita upayakan tahun ini harga juga terkendali," kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindusterian dan Perdagangan Sumbar Zaimar di Padang, Rabu.

Ia mengatakan itu terkait harga sejumlah kebutuhan pokok di Sumbar yang mulai naik jelang Ramadhan.

Pertemuan itu dijadwalkan 11 April 2018 melibatkan semua pemangku kepentingan di provinsi dan kabupaten/kota.

Saat ini harga kebutuhan pokok di Sumbar relatif masih stabil kecuali untuk komoditas bawang merah. Harga komoditas itu naik dari harga Rp20 ribu per kilogram sejak 26 Maret 2018 dan saat ini dijual Rp34 ribu per kilogram di Pasar Raya Padang.

Naiknya harga bawang merah diperkirakan akibat langkanya pasokan dari daerah penghasil seperti Solok.

Sementara harga komoditas cabai merah keriting yang biasanya naik jelang Ramadhan malah turun dari Rp42 ribu per kilogram menjadi Rp 40 ribu per kilogram.

Harga daging sapi yang biasanya juga naik saat Ramadhan masih stabil di angka Rp120 ribu - Rp130 ribu kilogram per kilogram tergantung jenis daging.

Bahan pokok lainnya seperti gula pasir yakni Rp12.000 per kilogram, minyak tanah Rp9.000 per liter, harga tersebut masih stabil sejak awal 2018.

Dua tahun terakhir harga kebutuhan pokok di Sumbar relatif stabil jelang Ramadhan dan lebaran. Hal itu disebabkan koordinasi yang berjalan baik antara pemangku kepentingan seperti pemerintah daerah, BI, Bulog dan instansi lain yang terlibat.

Zaimar berharap hal itu tetap bisa dipertahankan pada 2018 agar masyarakat tidak terlalu terbebani oleh harga kebutuhan pokok.