Biro Umrah : Jamaah Terlantar Dipulangkan Sebelum 5 April

id umrah

Biro Umrah :  Jamaah Terlantar Dipulangkan Sebelum 5 April

Kantor Kementerian Agama Sumatera Barat memanggil Biro perjalanan umrah PT Bumi Minang Pertiwi (BMP) meminta penjelasan terlantarnya jamaah umrah di Malaysia. (Antarasumbar/Noviaharlina). (Novia Harlina)

Padang (Antaranews Sumbar) - Biro perjalanan umrah PT Bumi Minang Pertiwi (BMP) memastikan jamaah dari Sumatera Barat yang terlantar di Malaysia dipulangkan paling lambat pada 5 April 2018.

"Beberapa hari ini kami akan lakukan pemulangan jamaah di Malaysia yang dibagi dalam beberapa grup," kata Direktur Utama BMP Edi Kurniawan di Padang, Minggu usai dipanggil oleh Kementerina Agama Sumbar.

Ia menyebutkan pada Senin (2/4) akan dipulangkan satu grup dari Malaysia, menyusul kemudian tiga grup dipulangkan pada Selasa (3/4) dan satu grup lagi pada Kamis (5/4).

Permasalahan yang membuat jamaah terlantar bermula dari proses konfirmasi deposit atas tiket yang terkendala. Pihak BMP mengklaim sudah menyerahkan deposit untuk pembayaran tiket pesawat jamaah kepada sebuah biro perjalanan di Malaysia.

Namun karena pihak biro perjalanan di Malaysia tidak mengonfirmasi pembayaran tiket tersebut maka perjalanan ke tanah suci itu tidak dapat dilanjutkan.

"Kami sudah menjelaskan ini kepada jamaah," kata dia.

Ia berjanji jamaah yang tertunda keberangkatannya akan dijadwalkan ulang pada bulan Oktober, November, dan Desember 2018.

Sementara Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumbar Hendri menjelaskan pihaknya masih harus mempelajari hasil pertemuan Kemenag dan PT BMP sebelum menjatuhkan tindakan biro umrah itu.

Meski begitu, ia menyampaikan bahwa ada niat baik yang ditunjukkan BMP untuk bertanggung jawab atas pemulangan dan penjadwalan ulang bagi jamaah umrah yang sudah menyelesaikan pembayaran.

"Hasil klarifikasi ini kami pelajari dulu apa akar masalahnya dari sana baru kami ambil kesimpulan," ujarnya.

Kanwil Kemenag, lanjutnya akan menjatuhkan sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku bila memang BMP terbukti lalai dalam mengakomodir hak para jamaah umrah.

Sebelumnya ratusan peserta umrah asal Sumatera Barat yang akan diberangkatkan ke Tanah Suci terlantar di Kuala Lumpur, Malaysia dan batal berangkat karena tidak mendapatkan tiket pesawat.

"Saya membawa 91 orang dijanjikan berangkat 26 Maret 2018. Tiba di Kuala Lumpur untuk berangkat keesokan harinya Selasa (27/3), ternyata tiket tidak bisa dicetak, padahal biaya sudah dibayar lunas," kata pimpinan biro perjalanan umrah PT Rindu Baitulah, Epi Santoso.

Ia mengatakan pihaknya bekerja sama dengan PT BMP untuk memberangkatkan 91 jamaah dan sudah membayar lunas paket senilai Rp1,7 miliar atau Rp19 juta per orang tetapi batal berangkat.*