Ketua Hanura Pesisir Selatan bantah penggantian dirinya

id hanura

Ketua Hanura Pesisir Selatan bantah penggantian dirinya

Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat Editiawarman. Antara Sumbar/Didi Solmedi.

Painan, Sumbar, (Antaranews Sumbar) - Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat Editiawarman membantah informasi yang menyatakan dirinya diganti sebagai ketua dan saat ini pengurus tetap solid.

"Informasi terkait penggantian Ketua DPC Hanura Pesisir Selatan memang sudah beredar namun kami menegaskan hal tersebut tidaklvalid," kata dia di Painan, Sabtu saat jumpa wartawan .

Menurutnya dalam anggaran dasar Partai Hanura yang pada pasal 34, poin empat huruf K disebutkan bmenetapkan dan menerbitkan surat keputusan untuk dewan pimpinan daerah dan dewan pimpinan cabang adalah dewan pimpinan pusat.

Sementara sebutnya, surat yang menyatakan dirinya tidak lagi menjabat sebagai ketua dewan pimpinan cabang hanya berasal dari dewan pimpinan daerah.

"Itupun yang menandatangani wakil ketua dewan pimpinan daerah berdasarkan surat tugas dari ketua dewan pimpinan daerah," katanya lagi.

Selain itu, ujarnya, di musyawarah cabang luar biasa pada 3 Maret 2018 yang dihadiri 11 Pimpinan Anak Cabang Hanura yang digelar di Painan didapatkan kesepakatan bahwa ia masih dipercaya sebagai ketua dewan pimpinan cabang partai tersebut.

Rencananya hasil musyawarah cabang luar biasa itu akan dikirimkan ke kepolisian, penyelenggara pemilu, DPRD, Kejaksaan, pemerintah kabupaten, dan lainnya.

Selain itu, pihaknya juga berencana mengirimkan kronologis kejadian ke Dewan Pimpinan Pusat Partai Hanura sehingga pusat mendapatkan informasi yang lengkap.

"Kami menginginkan kader, jajaran pimpinan anak cabang serta jajaran dewan pimpinan cabang tetap solid karena ada misi besar yang akan dihadapi yaitu pemilu 2019," kata Editiawarman.

Editiawarman lahir di Padang pada 14 Maret 1967, ia pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Pesisir Selatan periode 2010-2015.