Ini penjelasan PT BMP terkait penundaan keberangkatan jamaah umrah

id Ibadah Umrah,Bumi Minang Pertiwi,Jamaah Umrah Terlantar

Ini penjelasan PT BMP terkait penundaan keberangkatan jamaah umrah

Sejumlah calon jamaah menunggu penjelasan dari PT. Bumi Minang Pertiwi (BMP) tour dan travel di Padang, Sumatera Barat, Kamis (29/3). ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi/pras/18

Bumi Minang Pertiwi fokus memaksimalkan kepulangan jamaah yang sedang berada di Kuala Lumpur dan Arab saudi. Kemudian untuk keberangkatan mulai 28 Maret 2018 akan dijadwal ulang pada Oktober, November dan Desember 2018
Padang, (Antaranews Sumbar) - Biro perjalanan umrah PT Bumi Minang Pertiwi (BMP) menyampaikan permohonan maaf atas penundaan keberangkatan sejumlah jamaah dan insiden terlantarnya peserta umrah di Kuala Lumpur serta Tanah Suci.

"Saya ingin menyampaikan permintaan maaf terkait kondisi ini, hal ini disebabkan beberapa kendala," kata Presiden Direktur BMP Edi Kurniawan saat dihubungi dari Padang, Jumat.

Ia menyatakan saat ini pihaknya fokus memaksimalkan kepulangan jamaah yang sedang berada di Kuala Lumpur dan Arab saudi. Kemudian untuk keberangkatan mulai 28 Maret 2018 akan dijadwal ulang pada Oktober, November dan Desember 2018.

Ia memastikan pihaknya sudah mendapatkan jaminan dari mitra travel yang bisa memberangkatkan untuk periode Oktober hingga Desember 2018.

"Kami juga sedang melakukan konsolidasi wilayah dan cabang, setelah itu BMP pusat akan hadir bersama mitra travel penjamin, kementerian agama dan kepolisian untuk memastikan jamaah yang belum berangkat lebih memiliki kepastian," jelasnya.

"Insya Allah semua jamaah BMP travel akan diberangkatkan 6-7 bulan ke depan," tambah dia.

Sebelumnya ratusan peserta umrah asal Sumatera Barat yang akan diberangkatkan ke Tanah Suci terlantar di Kuala Lumpur, Malaysia dan batal berangkat karena tidak mendapatkan tiket pesawat.

"Saya membawa 91 orang dijanjikan berangkat tanggal 26 Maret, tiba di Kuala Lumpur untuk berangkat keesokan harinya (27/3) ternyata tiket tidak bisa dicetak, padahal biaya sudah dibayar lunas," kata pimpinan biro perjalanan umrah PT Rindu Baitulah Epi Santoso.

Ia menyebutkan pihaknya bekerja sama dengan PT BMP untuk memberangkatkan 91 jamaah dan sudah membayar lunas paket senilai Rp1,7 miliar atau Rp19 juta per orang tetapi batal berangkat.

Akibatnya, lanjutnya pihaknya harus menanggung biaya penginapan seluruh jamaah dan karena tidak ada kepastian berangkat ia harus mengeluarkan uang untuk biaya kepulangan seluruh anggota ke Padang.

"Kami dikhianati oleh BMP, padahal sudah dua tahun bekerja sama baik-baik saja," tambah dia.

Epi mengatakan saat ditanyakan apa penyebab jamaah tidak bisa berangkat ternyata kata agen setempat di Kuala Lumpur biaya tiket belum dikirim oleh BMP dan pihak agen sudah banyak menalangi biaya jamaah dari BMP.

Saat kantor pusat yang berlokasi di jalan S Parman didatangi hanya ada sejumlah karyawan namun mereka mengatakan tidak berkompeten untuk memberi keterangan.

Selain itu aktivitas BMP sudah dihentikan di kantor tersebut dan terlihat beberapa orang yang menjadi korban. mendatangi lokasi untuk meminta kejelasan.