Industri kecil di Padang Pariaman hasilkan 250 ton serabut kelapa per bulan (Video)

id serabut kelapa

Industri kecil di Padang Pariaman hasilkan 250 ton serabut kelapa per bulan (Video)

Salah seorang pekerja sedang menjemur serat sabut kelapa atau serabut kelapa guna mengurangi kadar airnya, di Sungai Limau, Kamis (29/3). (Antara Sumbar/ Aadiaat M. S.)

Jika kami bisa mengekspor langsung dipastikan harganya jauh lebih tinggi, tapi sampai sekarang belum bisa menembusnya
Parit Malintang, (Antaranews Sumbar) - Pelaku industri pengolahan sabut kelapa di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat mampu mengekspor 250 ton serat sabut (serabut) kelapa per bulan ke sejumlah negara asia seperti China dan Taiwan.

"Serabut kelapa ini dijual dengan harga Rp2.350.000 per ton," kata pengusaha pengolahan sabut kelapa, Buyung Pasni (54) di Sungai Limau, Kamis.

Ia mengatakan untuk mencapai target produksi 250 ton itu, ia menjalin kerja sama dengan beberapa pengusaha pengolah sabut kelapa lainnya.

Serabut kelapa yang dikirimkan masih bahan mentah kering yang sudah dipisahkan dengan serbuknya, dan penjualannya masih kepada pihak kedua, sedangkan pengirimannya melalui pelabuhan Lampung dan Belawan Sumatera Utara.

"Jika kami bisa mengekspor langsung dipastikan harganya jauh lebih tinggi, tapi sampai sekarang belum bisa menembusnya," ujarnya.

Padang Pariaman masih menjadi daerah yang memproduksi kelapa terbesar di provinsi itu, sehingga potensi pengolahan serabutnya juga tinggi.

Ia menyarankan pemilik kelapa agar sabutnya diolah ketimbang dibakar atau hanya ditumpuk di ladang, ini bisa menambah pemasukan tambahan bagi masyarakat.

Selain serabut, lanjutnya serbuk dari sabut kelapa itu juga bisa dijual ke salah satu perusahaan di Pekanbaru dengan harga Rp1.600 per kilogram.

Ia berharap pemerintah setempat mau membantu pihaknya agar dapat mengirim langsung tanpa perantara seperti sekarang, karena selama ini sebagai pelaku industri tidak mengetahui sistem dan cara-cara mengekspornya.

Sementara itu Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu dan Perisdustrian Kabupaten Padang Pariaman, Hendra Aswara mengatakan pihaknya akan mencari pelaku industri pengolahan sabut kelapa untuk ditawarkan kepada investor.

"Investor telah kita tawarkan untuk berinvestasi di Padang Pariaman dan mereka meminta pelaku industri yang bisa menghasilkan serabut kelapa mencapai 250 ton per minggu," ujar dia.

Agar bisa memenuhi target itu ia menyarankan pelaku industri pengolahan sabut kelapa agar bekerja sama agar mampu menghasilkan sebanyak yang diminta investor.

Sebelumnya Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Padang Pariaman, Yurisman Yakub menyebutkan daerah itu menghasilkan 35,6 ribu ton kelapa pada 2017 atau naik sekitar 200 ton dari 2016.

"Pada 2016 produksi kelapa kita sebanyak 35,4 ribu ton sedangkan pada 2015 sebanyak 35,1 ribu ton," kata dia di Parit Malintang, Kamis.

Ia menyebutkan daerah yang paling banyak menghasilkan kelapa yaitu Kecamatan Sungai Geringging dengan produktivitas 6,4 ribu ton per tahun, lalu disusul Kecamatan IV Koto Aur Malintang dengan jumlah produksi kelapa 3,4 ribu ton per tahun dan dilanjutkan Kecamatan Ulakan Tapakis yaitu 2,7 ribu ton per tahun. (*)

Video: Aadiaat MS