Agam subsidi asuransi jiwa nelayan secara berkelanjutan

id Asuransi Nelayan Agam,Asuransi Nelayan

Agam subsidi asuransi jiwa nelayan secara berkelanjutan

Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Ermanto. (ANTARA SUMBAR/ Yusrizal)

Lubukbasung, Sumbar, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, memberikan subsidi premi asuransi secara berkelanjutan bagi 600 nelayan di daerah itu dengan mengalokasikan anggaran Rp60 juta pada 2018.

Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam Ermanto di Lubukbasung, Kamis, menjelaskan premi asuransi bagi nelayan di PT Asuransi Jasindo (Persero) sebesar Rp175 ribu per orang setiap tahun.

Pemerintah daerah mensubsidi asuransi nelayan sebesar Rp100 ribu setiap nelayan, sementara sisanya Rp75.000 ditanggung oleh nelayan.

Sementara bagi nelayan yang mendapatkan asuransi dari pemerintah pusat tidak mendapatkan subsidi dari alokasi APBD tersebut.

Namun pihaknya akan memfasilitasi mereka untuk mengurus asuransi ke PT Jasindo.

Ia menambahkan subsidi asuransi ini telah disosialisasikan kepada nelayan di Kecamatan Tanjungmutiara.

Saat ini belum ada nelayan yang mendaftar untuk mendapatkan asuransi jiwa tersebut.

Menurut data Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan sebanyak 1.395 nelayan di daerah itu belum memiliki asuransi jiwa yang tersebar di dua kecamatan, yakni Tanjungmutiara dan Tanjungraya.

"Kami akan melakukan pelbagai upaya agar nelayan mendaftar sebagai peserta asuransi jiwa," katanya.

Apabila tidak ada nelayan yang mendaftar, tambahnya, subsidi itu akan dialihkan kepada nelayan yang telah menerima asuransi dari pemerintah pusat.

Pemerintah pusat menanggung premi asuransi selama dua tahun, yakni 2016 dan 2017, sebutnya.

Jumlah nelayan yang telah mendapatkan asuransi jiwa dari pemerintah pusat sebanyak 1.000 orang.

Dari 1.000 nelayan itu, empat orang yang telah menerima klaim asuransi Rp160 juta karena meninggal dunia. "Klaim ini diberikan pada 2016 dan 2017 kepada ahli waris," katanya.

Anggota DPRD Agam, Jondra Marjaya mendukung subsidi asuransi jiwa bagi nelayan.

Namun pihaknya berharap Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan "menjemput bola" sehingga kuota 600 nelayan ini tercapai.

"Lakukan berbagai upaya agar program ini berjalan dengan baik," katanya. (*)