Wartawati Pelopor Pers Indonesia Diusulkan jadi Pahlawan Nasional

id Roehana kudus

Wartawati Pelopor Pers Indonesia Diusulkan jadi Pahlawan Nasional

Rapat seminar Roehana Kudus (Miko Elfisha)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Wartawati yang menjadi salah satu pelopor pers Indonesia, Rohana Kudus diusulkan menjadi pahlawan nasional dari Kabupaten Agam, Sumatera Barat karena perannya yang sangat besar di bidang pendidikan dan jurnalistik.

"Rohana Kudus adalah guru dan pendiri sekolah untuk perempuan. Ia juga penulis, wartawati, pemimpin redaksi berbagai surat kabar dan pendiri surat kabar Soenting Melayu," kata Pembina Organisasi Rohana Kudus, Nevi Irwan Prayitno di Padang, Selasa.

Ia mengatakan itu terkait rencana pelaksanaan Seminar Nasional Gelar Pahlawan Rohana Kudus di Padang.

Rohana Kudus lahir di Koto Gadang, Kabupaten Agam 20 Desember 1884. Ia merupakan saudara tiri Soetan Syahrir, Perdana Mentri pertama RI, bibi dari penyair terkenal Chairil Anwar, serta sepupu H. Agus Salim.

Jasanya diantaranya mendirikan sekolah Kerajinan Amai Setia (KAS) di Kotogadang pada 1911. Sekolah yang mendidik keahlian anak-anak perempuan ini merupakan tindak lanjut dari dideklarasikannya perkumpulan perempuan Kerajinan Amai Setia pada 11 Februari 1911 yang dipimpin Roehana.

Kiprahnya di dunia jurnalistik dimulai dari surat kabar Poetri Hindia pada 1908 di Batavia yang dianggap sebagai koran perempuan pertama di Indonesia.

Roehana dinilai sebagai wanita Indonesia pertama yang secara sadar memerankan dirinya sebagai seorang jurnalis, yang bersedia meliput berita sekaligus menulis untuk kemudian dikirimkan ke media massa.

Saat Poetri Hindia tutup, ia berkiprah di surat kabar Oetoesan Melajoe yang sudah terbit sejak 1911.

Pengalamannya mendapat apresiasi dari Datoek Soetan Maharadja alias DSM, pemilik Oetoesan Melajoe yang kemudian mendukung Roehana menerbitkan Soenting Melajoe pada 10 Juli 1912.

Ia dipercaya untuk mengendalikan surat kabar ini sebagai pemimpin redaksinya. Inilah perempuan Indonesia pertama yang secara langsung memimpin surat kabar dan secara teknis sangat terlibat dalam tiap-tiap terbitannya.

Mendukung upaya Roehana jadi pahlawan nasional, Organisasi Roehana Kudus bersama Pemprov Sumbar dan Agam merancang seminar nasional menghadirkan tiga nara sumber masing-masing pejabat Kementerian Sosial Afni, Ketua LIPI

Prof. Taufik Abdullah dan dosen FIB Unand Yenni PHd.

Seminar nasional adalah syarat wajib untuk pengusulan pahlawan nasional selain buku tentang tokoh tersebut.

Ketua Organisasi Roehana Kudus Yulia Fauzia menyebutkan buku biografi Roehana Kudus telah selesai disusun dari berbagai sumber oleh sejarawan Sumbar Prof Mestika Zed.

Namanya juga sudah diabadikan menjadi nama jalan pada beberapa daerah di Sumbar.

Pascaseminar diharapkan Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Sumbar bisa merekomendasikan Roehana Kudus untuk jadi pahlawan nasional.

Ikut hadir dalam acara perumusan seminar nasional pembina Organisasi Roehana Kudus Wartawati Nasrul Abit, Yennovita Indra Catri dan tim.*