Inflasi Sumbar triwulan II diperkirakan meningkat

id Inflasi Sumbar,Bank Indonesia

Inflasi Sumbar triwulan II diperkirakan meningkat

Ilustrasi - Inflasi.

Padang, (Antaranews Sumbar) - Bank Indonesia (BI) perwakilan Sumatera Barat (Sumbar) memperkirakan laju inflasi pada triwulan II 2018 akan meningkat berada pada kisaran 3,5 persen hingga 3,9 persen .

"Tekanan inflasi pada triwulan II berasal dari kelompok pangan bergejolak khususnya cabai merah dan kelompok barang yang diatur pemerintah yaitu kenaikan tiket angkutan udara," kata Kepala BI perwakilan Sumbar, Endy Dwi Tjahjono di Padang, Senin dalam Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Sumbar periode Februari 2018.

Menurutnya harga cabai merah mengalami kenaikan pada triwulan II 2018 karena peningkatan konsumsi domestik terkait dengan adanya Ramadhan dan Lebaran.

"Tinggi permintaan cabai merah dari provinsi lain seperti Riau juga memberikan tekanan tambahan pada pasokan di Sumbar," ujar dia.

Pada sisi lain ia melihat kecenderungan pedagang menaikan harga berbagai barang menjelang Lebaran

Selain itu tradisi pulang basamo (mudik) juga memicu permintaan tiket yang direspon dengan kenaikan harga oleh maskapai.

Ia menyampaikan besaran inflasi angkutan udara dapat lebih tinggi karena kebijakan pemerintah menaikan batas bawah tarif angkutan udara.

Selain itu berlanjutnya kenaikan harga batu bara berpotensi pada penyesuaian tarif listrik.

Sebelumnya Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno mengatakan kenaikan tiket pesawat tidak bisa diatur karena merupakan kewenangan maskapai mengacu pada tarif batas atas yang ditetapkan Kementerian Perhubungan.

"Gubernur tidak bisa menurunkan harga tiket pesawat, walaupun sudah pernah disurati kenaikan tersebut tidak menyalahi aturan yang ada," jelasnya.

Akan tetapi, ia meminta maskapai lebih proporsional dalam menetapkan tarif tiket Jakarta-Padang dan sebaliknya, terutama saat Ramadhan dan Lebaran agar tidak menjadi penyebab utama inflasi di daerah itu.

"Selama ini maskapai hampir selalu menggunakan tarif batas atas untuk rute Jakarta - Padang dan sebaliknya, sehingga menjadi salah satu penyebab tingginya angka inflasi," lanjut dia. (*)