Pariaman, (Antaranews Sumbar) - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia, Muhammad Hidayat Nur Wahid menilai pidato Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menyatakan Indonesia bubar pada 2030 untuk menyatukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Hal pertama yang perlu dipahami pidato tersebut bukan murni dari pak Prabowo Subianto melainkan menukil dari pernyataan seseorang yang menulis tentang kajian tersebut," kata dia di Pariaman, Minggu usai kegiatan sosialisasi empat pilar kebangsaan.
Pihaknya menilai pernyataan dalam pidato ketua umum Gerindra tersebut bukan untuk memprovokasi atau bersikap pesimisme agar Indonesia bubar pada 2030.
Bahkan dalam memahami isi konteks pidato tersebut pihaknya mengaku sependapat dengan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian yang menilai agar masyarakat Indonesia bersatu padu dalam membangun bangsa.
"Pidato tersebut harusnya dipahami agar masyarakat mempunyai informasi sedini mungkin dan tidak kaget serta segera bersatu untuk menyelamatkan masa depan bangsa Indonesia," ujar dia.
Jadi, jika ada pihak yang menyebarkan informasi bahwa Prabowo Subianto ingin memprovokasi dan bersikap pesimisme maka orang tersebut tidak paham dengan isi pidato tersebut.
Apalagi ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera tersebut, Prabowo Subianto merupakan ketua umum Partai Gerindra sehingga tidak mungkin menghancurkan bangsa Indonesia.
Ia juga menyinggung saat ini masih pihak yang hanya memahami persoalan tidak sampai menyeluruh sehingga cenderung salah memahami dan menafsirkan.
"Memahami persoalan secara utuh itu penting, agar tidak ada pemotongan teks atau pidato sehingga salah dalam mengartikannya," ujarnya.
Sebelumnya, akun Partai Gerindra mengupload sebuah video yang berisi pidato Prabowo Subianto yang pada salah satu bagiannya, Prabowo mengutip kajian luar negeri yang memprediksi bahwa Indonesia akan bubar pada 2030.
"Saudara-saudara! Kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara, gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini, tetapi di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030. Bung! Mereka ramalkan kita ini bubar," kata Prabowo.
Hal itu mendapatkan banyak reaksi dari berbagai kalangan, termasuk Presiden Jokowi yang justru menegaskan perlunya membangun optimisme dan harapan di kalangan masyarakat.*
Berita Terkait
Perludem tegaskan pentingnya netralitas untuk antisipasi kecurangan
Minggu, 19 November 2023 19:34 Wib
Kemenparekraf: 58 persen perempuan Minang angkatan kerja profesional
Jumat, 8 September 2023 14:02 Wib
MPR sarankan Presiden buat Perppu terkait perampasan aset
Jumat, 7 April 2023 19:04 Wib
TSR I Wako Fadly dan Bank Nagari beri bantuan Masjid An Nur
Selasa, 4 April 2023 15:02 Wib
Sidang pledoi Hendra Kurniawan Dan Agus Nur Patria
Jumat, 3 Februari 2023 18:33 Wib
Sidang Lanjutan Nur Widhi Hartana
Senin, 30 Januari 2023 13:58 Wib
Muzli M Nur: Bangun Pasaman dan Pasaman Barat harus libatkan pemerintah pusat
Selasa, 1 November 2022 9:31 Wib
Sidang etik Kombes Pol. Agus Nur Patria terkait "obstruction of justice" kasus pembunuhan Brigadir J hadirkan 14 saksi
Selasa, 6 September 2022 13:08 Wib