MPR sosialisasikan empat pilar kebangsaan di pariaman

id Mpr

MPR sosialisasikan empat pilar kebangsaan di pariaman

Wakil Ketua MPR RI saat sosialisasi empat pilar kebangsaan di Pariaman. (Zulfikar)

Pariaman, (Antaranews Sumbar) - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia Muhammad Hidayat Nur Wahid mensosialisasikan empat pilar kebangsaan di Pariaman, Sumatera Barat, Minggu.

"Berbagai persoalan yang bisa membahayakan bangsa Indonesia seperti terorisme, radikalisme, komunisme, ateisme dan separatisme dapat diatasi apabila pemerintah menerapkan empat pilar kebangsaan ini," kata dia.

Penerapannya mulai dari pemerintah pusat hingga satuan pemerintahan terkecil di daerah.

Selain berbagai persoalan tersebut, masalah Lesbian Gay Biseksual dan Transgender (LGBT), kemiskinan, termasuk dampak dari hutang luar negeri Indonesia akan mampu diminimalisir apabila penerapan empat pilar berhasil diterapkan.

Sebagai contoh katanya, apabila masyarakat Indonesia mengakui ketuhanan yang maha esa yang tercantum dalam sila pertama maka diharapkan tidak ada perbuatan merusak moral bangsa.

"Jika kita mengaku masyarakat dan bangsa Indonesia jangan diterapkan separatisme," katanya.

Menurut politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut, semua masyarakat dari berbagai elemen memiliki peran penting serta berkontribusi dalam membantu menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi bangsa Indonesia.

Sedangkan di sisi pemerintahan seperti lembaga MPR RI, salah satunya memiliki andil dalam menyosialisasikan, penyebaran pemahaman tentang Pancasila, Undang-Undang Dasar, Bhineka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Oleh karena itu pihaknya mengimbau seluruh lapisan masyarakat termasuk pemerintah bisa menerapkan empat pilar kebangsaan untuk menciptakan tatanan demokrasi yang baik.

Warman (34) salah seorang peserta sosialisasi empat pilar kebangsaan mengatakan kegiatan tersebut dinilai bermanfaat bagi masyarakat dalam memberikan pemahaman tentang berbagai persoalan yang sedang dihadapi Indonesia.

Menurutnya, dengan adanya sosialisasi tersebut masyarakat dapat semakin memahami untuk menerapkan makna Pancasila, Undang-Undang Dasar, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.

"Sebagai masyarakat saya menilai persoalan utama bangsa Indonesia saat ini adalah perubahan moral, adanya sosialisasi empat pilar ini diharapkan menyadarkan masyarakat dan pemerintah secara umum kepada perubahan yang lebih baik," kata dia.*