Memanfaatkan "kolong" jadi tambak ikan air tawar

id ikan air tawar

Memanfaatkan "kolong" jadi tambak ikan air tawar

Salah satu kolam ikan air tawar bekas galian tambang. (Foto antara Sumbar/ Efriwan)

Banyak kolong di daerah ini, itu potensinya bagus bagi para pembudidaya untuk dijadikan kolam atau tambak ikan air tawar dalam skala besar
Koba, (Antara) - Bupati Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Ibnu Saleh mengajak para pembudidaya memanfaatkan sejumlah "kolong" (lubang) bekas penambangan bijih timah untuk menjadi tambak ikan air tawar.

"Banyak kolong di daerah ini, itu potensinya bagus bagi para pembudidaya untuk dijadikan kolam atau tambak ikan air tawar dalam skala besar," katanya di Koba, Sabtu.

Ia menjelaskan, para pembudidaya bisa mencari dan memilih lubang bekas penambangan bijih yang sudah lama ditinggalkan agar kondisi airnya lebih bagus dan cocok dijadikan tempat budi daya ikan air tawar.

"Kelompok budi daya ikan air tawar di Desa Bukit Kijang sudah memulai mengembangkan budi daya ikan air tawar berbasis kolong itu, ternyata mereka berhasil dengan jumlah produksi yang cukup banyak," katanya.

Justeru itu, Ibnu Saleh mengajak warga yang lainnya meniru Pokdakan Bukit Kijang yang sudah sukses menjalankan program budi daya ikan air tawar berbasis kolong untuk meningkatkan perekonomian.

"Di Bangka Tengah ini terdapat ribuan lubang bekas penambangan bijih timah, bahkan banyak yang sudah menjadi habitat ikan air tawar berupa gabus, sepat, baung dan belido," katanya.

Sementara Kepala Dinas Perikanan Bangka Tengah, Dedy Muchdiyat mengatakan pembudidayaan ikan berbasis kolong sudah menjadi program instansi yang dipimpinnya dan bahkan saat ini ada belasan kolong yang sudah dimanfaatkan.

"Tentu lubang bekas penambangan bijih timah atau kolong istilah orang Bangka tidak sembarangan kolong, tetapi harus diteliti dulu baik kedalaman dan kondisi airnya agar benar-benar cocok menjadi tempat pembudidayaan ikan," katanya.

Terutama kondisi air, menurut Dedy sangat penting karena nanti akan berpengaruh terhadap tingkat hidup benih ikan yang disemaikan di kolam tersebut.

"Makanya lubang bekas penambangan bijih timah yang kami pilih minimal sudah berusia 10 tahun ke atas dengan kondisi airnya yang sudah bagus," katanya.