Pasaman Barat telah salurkan beras sejahtera kepada 23.987 KK

id beras rastra

Pasaman Barat telah salurkan beras sejahtera kepada 23.987 KK

Beras sejahtera (Rastra). (ANTARA FOTO)

Jika pada 2017 penyaluran beras sejahtera dilakukan per triwulan maka 2018 ini diberikan setiap bulan, paling lambat tanggal 25 setiap bulannya
Simpang Empat, (Antaranews Sumbar) - Dinas Sosial Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) telah menyalurkan beras sejahtera kepada 23.987 kepala keluarga di daerah itu.

"Benar, hingga 23 Maret 2018 ini kita menyalurkan beras sejahtera (rastra) kepada 23.987 kepala keluarga. Masing-masing kepala keluarga memperoleh 10 kilogram beras," kata Kepala Dinas Sosial Pasaman Barat, Marimus di Simpang Empat, Jumat.

Ia mengatakan beras sejahtera pada 2018 ini berbeda dengan tahun 2017. Jika pada 2017 masing-masing kepala keluarga memperoleh 15 kilogram beras dengan beban Rp1.600 per kilogram.

Pada tahun masing-masing kepala keluarga memperoleh 10 kilogram tanpa dipungut biaya lagi.

"Jika pada 2017 penyaluran beras sejahtera dilakukan per triwulan maka 2018 ini diberikan setiap bulan, paling lambat tanggal 25 setiap bulannya," ujarnya.

Ia menjelaskan pendistribusian beras sejahtera dari gudang bulog langsung menuju masing masing kecamatan. Pihak kecamatan berkoordinasi dengan wali nagari (kepala desa) dan jorong untuk membagikan beras tersebut ke masyarakat.

"Tentu kita berharap dalam penyalurannya dapat tepat sasaran sehingga manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat kurang mampu," harapnya.

Ia menjelaskan untuk Pasaman Barat pada 2017 lalu menyalurkan beras sejahtera sebanyak 35.9 ton per bulan atau 430.8 ton setahun.

Untuk 2018 ini tahun ini sebanyak 23,9 ton per bulan atau 286,8 ton setahun. Hal itu tidak belum sesuai dengan jumlah data penerima beras sejahtera di Pasaman Barat.

Padahal menurutnya dalam data basis terpadu tercatat ada sekitar 40.000 kepala keluarga miskin di Pasaman Barat.

"Penyesuaian data itu akan kita verifikasi dan validasi agar penyaluran rastra sesuai dengan jumlah KK yang membutuhkan," katanya.

Pihaknya melakukan pemutakhiran data penerima rastra dua kali dalam setahun. Pendataan ulang dilakukan oleh petugas sistem layanan rujukan terpadu atau tang tersebar di setiap kecamatan di Pasaman Barat.

Ia menambahkan kendala lainnya dalam penyaluran beras sejahtera adalah kondisi geografis Pasaman Barat. Hal itu mengakibatkan penyaluran rastra tidak bisa dilakukan dengan cepat.

"Daerah kita terdiri dari pegunungan dan banyak daerah pedalaman serta sejumlah pulau. Penyaluran rastra juga menempuh jalur laut menuju daerah Pulau Panjang Air Bangis," tambahnya. (*)