Ribuan pelajar di Agam simulasi gempa bumi

id simulasi gempa bumi

Ribuan pelajar di Agam simulasi gempa bumi

Ratusan siswa SMPN 2 Lubukbasung, Kabupaten Agam, sedang mendengar sosialisasi bencana yang diberikan anggota BPBD setempat, menjelang pelaksanaan simulasi gempa bumi di sekolah itu, Jumat (23/3). (ANTARA SUMBAR/Yusrizal)

Lubukbasung, (Antaranews Sumbar) - Sekitar 2.700 siswa di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mengikuti simulasi gempa bumi yang diadakan Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, Jumat.

Kepala BPBD Agam, Muhammad Luthfi Ar di Lubukbasung, Jumat, mengatakan ribuan pelajar itu berasal dari SMPN 1 Lubukbasung sekitar 800 orang, SMPN 2 Lubukbasung sekitar 700 orang dan SMPN 3 Lubukbasung sekitar 1.200 orang.

"Simulasi ini kita adakan di sekolah masing dengan menurunkan tim ke sekolah itu," katanya.

Sebelum simulasi, tambahnya, tim memberikan sosialisasi cara menyelamatkan diri saat bencana alam seperti, gempa bumi, tsunami, letusan gunung api, banjir, kebakaran dan longsor.

Setelah sosialisasi dilakukan, dilanjutkan dengan simulasi gempa bumi.

Menurutnya simulasi ini bertujuan agar siswa bisa menyelamatkan diri saat gempa bumi melanda daerah itu.

Ini mengingat bahwa Agam merupakan daerah bencana gempa bumi karena memiliki dua gunung api yang aktif yakni, Gunung Merapi dan Singgalang.

"Apabila gempa bumi ini terjadi, siswa bisa menyelamatkan diri ke lokasi lebih aman," katanya.

Ia menambahkan simulasi ini merupakan tahap pertama, karena BPBD setempat menargetkan untuk melakukan simulasi di 100 sekolah.

Sebelumnya, BPBD juga mengadakan simulasi gempa bumi ke aparatur sipil negara (ASN).

"Kegiatan ini dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional 2018. Untuk acara puncak kita gelar simulasi gempa bumi secara massal di Kecamatan Sungai Pua, Kamis (26/4)," katanya.

Kepala SMPN 1 Lubukbasung, Aprianto mendukung sosialisasi untuk memberikan pemahaman kepada siswa dalam menyelamatkan diri saat gempa bumi melanda daerah itu.

Dengan cara itu, mereka tidak panik saat bencana itu terjadi.

"Kita berharap simulasi ini rutin digelar dengan potensi bencana alam lainnya seperti, kebakaran, longsor dan lainnya," katanya. (*)