Prajurit Lantamal didorong tingkatkan kualitas pertahanan maritim

id Lantamal Teluk Bayur

Prajurit Lantamal didorong tingkatkan kualitas pertahanan maritim

Inspektur Komando Armada RI Kawasan Barat Kolonel Laut (P) Hargianto, memberikan pemaparan di Lantamal II Padang, Kamis (22/3). (ANTARA Sumbar/Fathul Abdi)

Pembinaan potensi maritim merupakan kewajiban yang harus dijalankan dengan dengan berpegang teguh pada Trisila TNI AL, Sapta Marga, Sumpah Prajurit, serta delapan Wajib TNI
Padang, (Antaranews Sumbar) - Prajurit Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) II Padang, Sumatera Barat (Sumbar), didorong meningkatkan kualitas pertahanan maritim dan menjaga keamanan laut.

"Pembinaan potensi maritim merupakan kewajiban yang harus dijalankan dengan dengan berpegang teguh pada Trisila TNI AL, Sapta Marga, Sumpah Prajurit, serta delapan Wajib TNI," kata Inspektur Komando Armada RI Kawasan Barat Kolonel Laut (P) Hargianto, saat memberikan pemaparan di Padang, Kamis.

Ia mengatakan prajurit TNI AL harus menanamkan sikap serta pandangan yang sama tentang kelautan untuk peningkatkan kinerja.

"Unsur penentu dalam pembinaan potensi maritim (Binpotmar) adalah Sumber Daya Manusia (SDM), oleh karena itu dituntut kinerja yang optimal dari seluruh personel," katanya.

Kegiatan tersebut diikuti oleh 320 prajurit, ASN, Assisten Danlantamal, serta Kasatker Lantamal II.

Selain memberikan pemaparan, kedatangan Hergianto di Padang juga dalam rangka melakukan pengawasan lapangan terhadap Lantamal II.

Sementara Komandan Lantamal II Padang Laksma TNI Agus Sulaeman, mengatakan akan meningkatkan pembinaan potensi masyarakat maritim.

Hal itu mengingat masyarakat maritim adalah salah satu pendukung kekuatan pertahanan di laut.

Ia juga mengingatkan agar prajurit tetap memberikan contoh yang baik terhadap masyarakat.

Lantamal Padang dalam waktu dekat juga akan menerima empat Kapal Republik Indonesia (KRI), pascadilakukan liikuidasi Satuan Kapal Patroli oleh Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar).

Kehadiran KRI diyakini mampu memaksimalkan penegakkan hukum di laut untuk merespon beberapa bentuk kerawanan seperti pencurian ikan, penambangan liar, pembalakan liar, penyelundupan narkoba, perdagangan manusia, dan lainnya.