Menara Masjid Raya Sumbar jadi lokasi lihat hilal Ramadhan

id Menara Masjid Raya Sumbar,Hilal Ramadhan

Menara Masjid Raya Sumbar jadi lokasi lihat hilal Ramadhan

(ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Pembangunan menara Masjid Raya Sumatera Barat (MRSB) setinggi 85 meter dijadwalkan selesai 31 Maret 2018 dan direncanakan menjadi salah satu tempat untuk melihat hilal menentukan awal Ramadhan 1439 Hijriah.

"Kita tawarkan untuk jadi lokasi melihat hilal tahun ini karena ketinggiannya cukup memadai, mungkin yang tertinggi di Padang," kata Kepala Bidang Bina Mental dan Kesra Sekretariat Provinsi Sumbar, Karimis di Padang, Rabu.

Sebelumnya Kantor Kementerian Agama Sumbar bersama Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melihat hilal pada beberapa lokasi diantaranya di shalter Nurul Haq Padang.

Selain lokasi itu menara Masjid Raya Sumbar bisa menjadi alternatif lain.

Saat ini menurut Karimis yang juga merupakan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek tersebut, pekerjaan sudah hampir 100 persen sesuai kontrak, tinggal beberapa pekerjaan.

"Kita optimistis selesai," ujarnya.

Pembangunan menara Masjid Raya Sumbar senilai Rp19,5 miliar itu rencananya selesai pada akhir 2017, tetapi terhitung 31 Desember 2017, pengerjaannya baru selesai 71 persen.

Kontraktor PT Marlancho kemudian diberikan tenggat waktu 90 hari untuk menyelesaikan 29 persen sisa pekerjaan dengan nominal Rp5,1 miliar namun harus membayar denda 1/mil setiap hari atau sekitar Rp5 juta per hari.

Jika dalam 90 hari pekerjaan tidak juga tuntas, maka rekanan dikenakan denda 9 persen dari sisa kontrak jaminan yang akan dicairkan dan perusahaan tersebut di blacklist secara nasional.

Komisi IV DPRD Sumbar ikut menyorot pengerjaan Menara Mesjid Raya Sumbar yang masih belum selesai dengan sisa 10 hari kerja.

"PT Marlancho harus diingatkan batas waktu pengerjaan yang hanya tinggal 10 hari," kata Ketua Komisi IV DPRD Sumbar, HM. Nurnas.

Masjid Raya Sumbar merupakan masjid terbesar Sumbar yang pembangunannya dimulai pada 21 Desember 2007.

Pembangunan dikerjakan secara bertahap karena keterbatasan anggaran dari provinsi. Total anggaran yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pembangunan masjid itu hingga selesai mencapai Rp256 miliar. Selain APBD Sumbar, anggaran juga dibantu APBN dan dana bantuan dari provinsi lain.

Jumlah yang sangat besar itu disebabkan struktur bangunan yang dibuat tahan terhadap gempa.