Petani di Pasaman Barat ditekankan tanam dua kali, ini alasannya

id tanam padi

Petani di Pasaman Barat ditekankan tanam dua kali, ini alasannya

Petani menanam padi di Jorong Lambah, Nagari Sianok Anam Suku, Agam, Sumatera Barat. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Simpang Empat, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) menekankan pentingnya petani melaksanakan tanam padi dua kali setahun dalam rangka meningkatkan produksi yang dihasilkan.

"Salah satu upaya meningkatkan produksi adalah dengan masa tanam dua kali setahun. Sosialisasi tanam dua kali setahun sudah lama kami lakukan," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Pasaman Barat, Memizesmita di Simpang Empat, Rabu.

Ia mengatakan program tanam dua kali setahun merupakan salah satu upaya peningkatan hasil produksi tanaman padi yang ada.

Selain memperbanyak indek penanaman, pihaknya juga melakukan perbaikan dan peningkatan sarana prasarana seperti irigasi, parit dan embung.

"Meningkatkan kelembagaan penyuluh bekerja sama dengan Badan Penyuluh yang ada. Serta pemakaian benih berlabel atau benih unggul," ujarnya.

Ia mengharapkan petani jangan mudah mengalihkan fungsi lahan dari lahan sawah untuk tanaman lainnya. Sebab, padi sawah sangat penting keberadaannya untuk menjaga ketahanan pangan masyarakat.

Menurutnya pihaknya menargetkan produksi padi 6,2 ton per hektare pada 2018.

Sebelumnya produksi padi kita 5,9 ton per hektare. Untuk tahun ini kita menargetkan 6,2 ton per hektare atau lebih.

Ia menyebutkan, produksi padi di Pasaman Barat terus mengalami peningkatan. Pada 2016 lalu luas tanam padi sekitar 26,521,80 hektare dengan panen 24.217,40 hektare. Dari lahan itu mampu berproduksi sekitar 121.217,02 ton.

Tiga daerah yang berproduksi tertinggi adalah Kecamatan Lembah Melintang sekitar 26.816,87 ton, Kecamatan Talamau 24.666,21 ton dan Kecamatan Kinali 17.141,80 ton,? katanya.

Selanjutnya pada 2017 lalu luas tanam meningkat menjadi 32. 228,38 hektare, luas panen 27.852,40 hektare dengan produksi meningkat menjadi 139. 795,76 ton.

Pihaknya juga menargetkan pada 2018 akan melakukan tanam sawah seluas 350 hektare. Dengan luas tanam 350 hektare dengan dua kali masa tanam diperkirakan berproduksi 3.500 ton per tahun dengan asumsi berproduksi lima ton per hektare.

"Tentu kita berharap dukungan semua pihak agar pelaksanaan cetak sawah dapat berlangsung dengan baik," ujarnya.