Fenomena equinox 23 Maret 2018 akan tingkatkan curah hujan di Sumbar, kata BMKG

id Radar cuaca BMKG

Fenomena equinox 23 Maret 2018 akan tingkatkan curah hujan di Sumbar, kata BMKG

Radar cuaca BMKG Sumatera Barat update 20 Maret 2018. (Antara Sumbar/Novia Harlina)

Mulai 20 hingga 23 Maret 2018 penguapan cukup tinggi sehingga curah hujan diperkirakan meningkat
Padang, (Antaranews Sumbar) - Fenomena equinox yang akan terjadi pada 23 Maret 2018 berpotensi menyebabkan peningkatan curah hujan di sebagian besar wilayah Sumatera Barat, kata Pejabat Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Ketaping Padang Pariaman.

"Mulai 20 hingga 23 Maret 2018 penguapan cukup tinggi sehingga curah hujan diperkirakan meningkat," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Ketaping, Budi Samiadji dihubungi dari Padang, Selasa.

Ia menjelaskan equinox merupakan fenomena astronomi yang terjadi ketika matahari berada tepat di atas garis khatulistiwa sehingga pada saat fenomena ini berlangsung, durasi siang dan malam di seluruh bagian bumi relatif hampir sama, termasuk pada wilayah subtropis di bagian utara maupun selatan.

Fenomena tersebut tidak selalu mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis, karena equinox bukan merupakan fenomena seperti "heatwave" yang terjadi di Afrika dan Timur Tengah, yang dapat mengakibatkan peningkatan suhu udara secara besar dan bertahan lama, ujarnya.

"Namun sebaliknya, fenomena ini akan meningkatkan curah hujan," ujar dia.

Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Ketaping, Budi Samiadji. (Antara Sumbar/Novia Harlina)


Fenomena ini, lanjutnya biasa terjadi setiap Maret dan September yang melintasi beberapa provinsi di wilayah Indonesia mulai dari Ternate, Maluku Utara, Sulawesi Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Barat dan berakhir di Pulau Telo Sumatera Utara.

Setiap tahun, Sumatera Barat turut mengambil bagian dalam merayakan dengan istilah perayaan titik kulminasi tepatnya di garis khatulistiwa yakni kabupaten Pasaman.

"Ini juga menjadi daya tarik wisata karena tidak semua provinsi mengalami fenomena ini," katanya.

Kemudian Budi menyampaikan daerah yang berpotensi hujan lebat dapat disertai petir atau kilat mulai 20 hingga 23 Maret, yakni wilayah Kepulauan Mentawai, Kabupaten Pasaman Barat, Limapuluh Kota, Agam, Padang Pariaman, Pesisir Selatan, Kota Payakumbuh, Bukittinggi, Padang Panjang, dan Padang.

Untuk suhu udara yakni 19-30 derajat celsius, kelembaban udara 80-95 persen dan angin berhembus dari barat daya menuju timur laut dengan kecepatan 20 kilometer per jam.

Pihaknya mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir terhadap fenomena equinox tersebut, namun tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrologi seperti genangan air, banjir dan longsor. (*)