Ungkap pelaku pembunuhan Pariyatin, 10 personel Polres Solok diberi penghargaan

id Polres Solok Kota

Ungkap pelaku pembunuhan Pariyatin, 10 personel Polres Solok diberi penghargaan

Kapolres Solok Kota, AKBP Dony Setiawan menyerahkan penghargaan kepada personil berprestasi di halaman Mapolres setempat, Senin. (ANTARA SUMBAR/Istimewa)

Solok, (Antaranews Sumbar) - Kepolisian Resor (Polres) Solok Kota, Sumatera Barat memberikan penghargaan kepada 10 personel yang telah berdedikasi dan berprestasi dalam pengungkapan kasus pembunuhan Pariyatin beberapa waktu yang lalu yang mayatnya ditemukan di Transat, Kelurahan Kampung Jaya.

"Pemberian penghargaan ini merupakan motivasi bagi personel tersebut dan lainnya agar semakin baik kinerja dan dedikasinya," kata Kapolres Solok Kota AKBP Dony Setiawan di Solok, Senin.

Ia mengatakan akan rutin ada personel yang diberikan penghargaan.

Lanjutnya, pimpinan yang mengerti yang fungsi intelijen akan mengambil fungsi dan ikut serta dalam pelaksana kegiatan.

Tapi, sayang saat ini ada beberapa tugas intelijen diberikan sepenuhnya kepada kasat, sedangkan status Kapolres hanya bisa mengevaluasi dan menagih laporan.

"Bagi saya, Kapolres akan selalu mengusahakan untuk juga langsung turun ke lapangan untuk berbaur dengan masyarakat, supaya tetap terjalin silaturahmi," ujarnya.

Ia juga menyampaikan kepada personilnya agar selalu menjalin hubungan baik dengan masyarakat agar memudahkan kerja dalam pengungkapan kasus.

"Kalau kita tidak kooperatif, tidak dekat dengan masyarakat, ketika kita butuh bantuan mereka tentu kita akan segan," ujarnya.

"Kita akan mudah jika meminta bantuan kepada masyarakat, jika sudah dekat dengan masyarakat," sebutnya.

Bhabinkamtibmas juga harus dekat dengan masyarakat, dan selalu siaga di lokasinya, sehingga ketika ada peristiwa sigap membantu.

Polisi yang baik harus bisa memposisikan diri dengan baik dengan atasan. Tahu bagaimana berinteraksi, atau menjadi teman bagi atasan.

"Berbeda dengan intelijen yang jarang tampil, tidak dipuji, hilang tidak dicari," ujarnya.

Ia menyebutkan bahwa kasus pembunuhan Pariyatin hampir saja hilang pelakunya, jika tidak diikuti dari awal, karena pelaku berpindah-pindah hingga ke Mojokerto.

Berkat kegigihan dan keuletan tim serta kerja sama dengan kepolisian Mojokerto, akhirnya pelaku bisa ditangkap. Ini luar biasa, Ketika kita bisa melakukan penangkapan di daerah luar, sebutnya.

"Memang kalau ingin menjadi polisi yang biasa biasa saja, pengorbanannya juga biasa. Kalau ingin jadi polisi yang luar biasa, pengorbanan juga banyak," ujarnya. (*)