Ajakan ketua Tim PKK Sumbar terkait komunikasi khas minangkabau

id Nevi Irwan Prayitno ,Komunikasi Khas Minangkabau

Ajakan ketua Tim PKK Sumbar terkait komunikasi khas minangkabau

Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Sumatera Barat (Sumbar), Nevi Irwan Prayitno (dua kanan) yang didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Padang Pariaman, Rena Ali Mukhni (kanan) sedang mengambil sekapur sirih, di Parit Malintang, Senin (19/3) (Antara Sumbar/Aadiaat M. S)

Parit Malintang, (Antaranews Sumbar) - Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Sumatera Barat (Sumbar), Nevi Irwan Prayitno mengingatkan kader organisasi tersebut untuk melestarikan tata cara berkomunikasi khas Minangkabau.

"Salah satu ciri-ciri komunikasi khas Minang itu yaitu menghormati orang yang sedang bicara dan lalu meresponnya sehingga terjalin komunikasi dua arah," kata dia saat sambutan Pertemuan Bulanan Ketua Tim Penggerak PKK, Badan Kerja sama Organisasi Wanita (BKOW) dan Dharmawanita se-Sumbar di Parit Malintang, Padang Pariaman, Senin.

Komunikasi khas Minangkabau tersebut dapat dilihat saat basambah pada suatu acara yang mana penuturnya berbicara saling bergantian.

Ia mengatakan dengan berbicara saling bergantian maka kedua belah pihak memahami apa yang disampaikan.

"Jadi jangan sampai orang sedang bicara, kita juga bicara," ujarnya.

Ia menjelaskan pentingnya pembahasan tentang komunikasi pada pertemuan tersebut karena dapat meningkatkan saling paham baik dalam organisasi maupun keluarga.

Dengan karder-karder organisasi tersebut memiliki komunikasi yang baik maka program yang dimiliki akan mudah disosialisasikan kepada masyarakat.

Ketua TP PKK Kabupaten Padang Pariaman, Rena Ali Mukhni mengatakan akan terus meningkatkan komunikasi antar-karder di daerah itu agar terjalin silaturahim yang baik.

Sedangkan jabatan suami, lanjutnya hanya sebagai jalan agar silaturahim dapat sampai ke masyarakat untuk menyosialisasikan program yang ada.

Dalam sosialisasi tersebut harus dijalankan dengan ikhlas agar apa yang disampaikan diterima masyarakat.

Sementara itu, narasumber yang dihadirkan pada pertemuan tersebut, Dr. Rahmi Fahmy mengatakan pentingnya komunikasi dua arah dalam organisasi dan keluarga.

"Jika tercipta komunikasi yang baik maka apa yang disampaikan akan mudah dicerna," katanya.

Ia mengatakan meskipun saat ini komunikasi antar-manusia dibantu oleh media sosial namun hal tersebut telah berdampak pada etika.

"Masa mengundang pernikahan di grup media sosial, kan tidak etis," ujar dia.

Padahal, lanjutnya komunikasi orang Minang tersebut yaitu langsung menyampaikan hal bersangkutan sehingga terjalin emosional antar-sesama.

Video: Aadiaat M S