Unibrah Padang bertekad ciptakan dokter berdaya saing tangani penyakit khusus

id Musliar Kasim

Unibrah Padang bertekad ciptakan dokter berdaya saing tangani penyakit khusus

Rektor Unibrah, Prof Musliar Kasim. (Antara Sumbar/MR Denya Utama)

Untuk kategori kampus swasta, Unibrah cukup kompeten di empat provinsi Sumbar, Riau, Jambi dan Kepulauan Riau, tinggal saja penciptaan sumber daya manusianya
Padang, (Antara) - Universitas Baiturrahmah (Unibrah) Padang, Sumbar menyatakan siap menciptakan dokter berdaya saing khususnya dalam penanganan penyakit khusus.

"Untuk kategori kampus swasta, Unibrah cukup kompeten di empat provinsi Sumbar, Riau, Jambi dan Kepulauan Riau, tinggal saja penciptaan sumber daya manusianya," kata Rektor Unibrah Prof Musliar Kasim di Padang, Senin.

Salah satu yang didorong, tambahnya yakni melakukan pemetaan kebutuhan dokter umum, spesialis dan gigi.

Kemudian memetakan kurikulum pendidikan yang disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan saat ini.

Mengingat katanya semakin berkembangnya penyakit yang berbeda setiap tahun, tentu kebutuhan dokter guna menangani penyakit khusus semakin meningkat.

"Perlunya dokter berdaya saing juga untuk menghadapi tantangan global," ujarnya.

Saat ini dengan adanya kebijakan orang luar negeri bisa bekerja di Indonesia, persaingan profesi dokter semakin sengit

Jangan sampai dokter lulusan perguruan tinggi di Indonesia hanya menjadi tamu di dalam negerinya.

Terlebih saat ini ada kebijakan kampus luar negeri membuka cabang di Indonesia, seperti untuk jurusan kedokteran atau kesehatan.

Menjadikan kampus yang bergerak pada bidang tersebut harus berbenah dan meningkatkan sumber dayanya baik dalam hal sarana prasarana, kurikulum, pengajar maupun mahasiswanya.

Sementara itu Koordinator Kopertis X Prof Herri menilai kompetensi saat ini dalam pendidikan bidang kesehatan cukup ketat.

Salah satu indikatornya adanya penggabungan beberapa sekolah tinggi menjadi universitas.

Dalam hal ini kata dia, masing-masing kampus perlu meningkatkan solidaritasi civitas akademika sembari mencari peluang penguatan sumber daya baik secara lokal maupun luar negeri. (*)