Menurut gubernur ini langkah dalam mencegah "stunting"

id Irwan Prayitno

Menurut gubernur ini langkah dalam mencegah "stunting"

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno. (ANTARA SUMBAR/Pratiwi Tamela)

Stunting salah satunya sebabnya karena pola asuh yang tidak tepat, sehingga sosialisasi perlu dilakukan
Padang, (Antaranews Sumbar) - Gubernur Provinsi Sumatera Barat Irwan Prayitno mengatakan perlu ditingkatkan sosialisasi mengenai pola asuh yang baik kepada orangtua dalam mencegah kekurangan gizi kronis anak sehingga pertumbuhan badan tidak sesuai umur atau stunting.

"Stunting salah satunya sebabnya karena pola asuh yang tidak tepat, sehingga sosialisasi perlu dilakukan," katanya usai memberikan sambutan dalam Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) BKKBN di Padang, Rabu.

Ia mengatakan pengetahuan mengenai pola asuh yang baik diberikan kepada orangtua misalnya memberikan anak makanan dengan berbagai macam asupan yang bergizi, sehingga kecukupan gizi anak dapat terpenuhi.

Kemudian, jika buang air besar (BAB) harus di jamban dan tidak sembarangan karena jika membuang hajat sembarangan berpotensi menyebarkan bakteri yang berbahaya bagi kesehatan bayi salah satunya dapat menyebabkan stunting.

Dalam upaya mengatasi stunting di Sumbar, ia mengatakan Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat merupakan daerah dengan prevalensi stunting yang cukup tinggi sehingga pemprov berupaya salah satunya mempelopori gerakan sejuta jamban pada dua kabupaten tersebut.

Namun karena APBD 2018 telah selesai ditetapkan, maka pelaksanaannya hanya bisa dilakukan setelah APBD P 2018.

"Kita coba sharing anggaran dengan dua kabupaten itu dan memanfaatkan dana dari sumber lain seperti CSR dan Baznas," kata dia.

Sementara Deputi Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN M. Yani mengatakan dalam ikut melakukan pencegahan stunting BKKBN memiliki program salah satunya adalah bina keluarga balita.

Bina keluarga balita, jelasnya merupakan kegiatan yang khusus dalam pembinaan keluarga balita dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orangtua dan anggota keluarga lainnya dalam melakukan pembinaan terhadap tumbuh kembang anak yang dilakukan semenjak anak dalam kandungan.

Ia berharap, untuk ke depannya kejadian "stunting" dapat dicegah, sehingga dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.