Ini penilaian investor pada pasar modal Indonesia

id investor

Ini penilaian investor pada pasar modal Indonesia

Seorang investor memantau layar pergerakan harga saham (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

kinerja industri pasar modal Indonesia yang cukup baik juga didukung dari investor lokal yang dapat mengimbangi aksi lepas saham oleh investor asing
Jakarta, (Antaranews Sumbar) - Maybank Kim Eng Sekuritas menilai kepercayaan investor terhadap industri pasar modal Indonesia masih baik seiring harapan positif terhadap ekonomi nasional.

"Kalau kita lihat, koreksi di pasar modal Indonesia, tidak setajam seperti bursa saham di Amerika Serikat dan negara-negara Asia. Itu menunjukkan cofindence investor masih terjaga," ujar Direktur Utama Maybank Kim Eng Sekuritas, Wilianto Lee di Jakarta, Selasa.

Ia menambahkan bahwa kinerja industri pasar modal Indonesia yang cukup baik juga didukung dari investor lokal yang dapat mengimbangi aksi lepas saham oleh investor asing. Sepanjang tahun ini, kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih mencatatkan pertumbuhan 2,28 persen.

"Investor domestik banyak yang berinvestasi di pasar modal, sehingga saat asing menjual kondisi indeks kita turunnya tidak banyak. Itu menunjukkan confidence tetap tinggi. Kita harus percaya Indonesia memiliki pertumbuhan yang tetap bagus," katanya.

Selain faktor kepercayaan, Wilianto Lee juga mengatakan, harga komoditas yang meningkat turut menjadi faktor positif bagi perekonomian Indonesia. Harga komoditas yang naik itu membuat pendapatan masyarakat Indonesia membaik yang akhirnya menjaga daya beli.

"Harga komoditas saat ini cukup ideal bagi Indonesia, batubara 100 dolar AS per ton, minyak 60 dolar AS per barel, palm oil sekitar 700-800 dolar AS per metrik ton. Jadi, selama harga komoditas itu terjaga dengan baik, kita di posisi yang bagus," paparnya.

Terkait tahun politik, ia menyampaikan, sebagian investor mungkin merasa khawatir situasi politik di dalam negeri bakal menghangat. Namun, saat ini masyarakat sudah tidak akan terpengaruh dengan gejolak politik.

"Pelaksanan Pilkada akan sehat, sehingga risikonya pelan-pelan akan terkikis. Dengan begitu, kepercayaan investor asing yang awalnya menjual bisa kembali masuk ke pasar saham kita lagi, sehingga IHSG masih akan kuat. Siapa yang menang atau kalah biasa saja, tidak eprlu berlebihan," katanya.