Generasi muda ingin sukses jauhi narkoba dan LGBT, kata Nasrul Abit

id generasi muda

Generasi muda ingin sukses jauhi narkoba dan LGBT, kata Nasrul Abit

Wagub Sumbar Nasrul Abit dalam seminar nasional yang diselenggarakan ikatan mahasiswa Pesisir Selatan (Ist)

Kehidupan LGBT adalah kehidupan yang semua agama melarang dan tidak baik disegi kesehatan.  Dan dalam budaya Minang dengan filosofi Adat Basandi Syarak-Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) jelas-jelas tidak dibenarkan
Padang, (Antaranews Sumbar) - Generasi Muda Sumatera Barat ingin sukses mesti jauhi nakorba dan prilaku menyimpang Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT), jangan gara-gara putus cinta, frustasi pelarian ke barang haram dan berprilaku menyimpang.

Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit pada membuka Seminar Nasional Ikatan Mahasiswa Pemuda Pelajar Pesisir Selatan (IMPPS) Kampus Univesitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang, Minggu.

Hadir dalam kesempatan itu Ketua DPRD Kabupaten Pessel, Pembina IMPPS Drs. Yulizar Yunus dan beberapa narasumber lainnya.

Lebih lanjut Wagub Nasul Abit menyampaikan, generasi muda hidup adalah perjuangan yang tak kenal kata menyerah, segala sesuatu yang dicita-citakan mesti berkorban, bekerja, berusaha sekuat hati agar mendapatkan segala mimpi dan harapan yang diinginkan.

Kegagalan itu hal biasa, tapi jangan membuat kita jadi patah arang dan melarikan diri pada hal-hal yang merusak diri sendiri. Sebagai generasi muda harus bangkit menjadi yang terbaik, tidak ada alasan untuk surut jika gagal, dan terus mencoba kembali hingga berhasil.

"Saat ini persaingan global telah menanti diri dalam persaingan pasar bebas dengan negara-negara sahabat," ujarnya.

Sangat berharap banyak kepada generasi muda saat ini jumlah sudah semakin besar dan merupakan kekuatan bangsa memajukan negeri tercinta, tambah Nasrul Abit.

Wagub Nasrul Abit mengingatkan, saat ini 75 persen penyakit Aids dan HIV berasal dari perbuatan sek menyimpang seperti LGBT dan narkoba. Dan dari data sementara yang di dapat berbagai pihak, bahwa LGBT terbesar Indonesia itu berasal dari Sumatera Barat.

Saat ini bersama tim sedang melakukan pendataan yang lebih detail mudah-mudah akhir Maret ini selesai. "Setelah itu baru kita petakan titik persoalan dan tindakan apa yang akan disepakati dalam menumpas LGBT di Sumatera Barat,"ujarnya.

Kehidupan LGBT adalah kehidupan yang semua agama melarang dan tidak baik disegi kesehatan. Dan dalam budaya Minang dengan filosofi Adat Basandi Syarak-Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) jelas-jelas tidak dibenarkan.

Wagub juga menyampaikan, begitu memprihatinkan kondisi Sumbar saat ini, anak perempuan sekamar bisa lesbian, anak laki-laki sekamar gai, dan jika anak perempuan dan laki-laki sekamar beluk nikah lebih gawat lagi.

Ibarat buah simalakama, karena begitu dahsyatnya ancaman LGBT di Sumbar, dan baru ketahui pula ketua perhimpunan LGBT Indonesia orang Minang. Dan ada data LGBT yang beroperasi di Padang, ada 100 orang dan 150 orang laki-laki itu telah beristri.

"Sedih dan pilu hati kita mengetahui ini betapa tatanan budaya minang nan elok ini dicoreng dengan prilaku generasi minang melakukan perbuatan yang amat dibenci Allah SWT," katanya.

Kondisi ini dirapatkan pertama dengan Forkopimda, MUI, LKAAM, Bundo Kanduang, tokoh pemuda serta stekholder lainnya, dalam menyikapi kondisi ini, ujar Nasrul Abit.

Wagub juga menyampaikan peranan mahasiswa, pemuda pelajar membangun nagari sesuatu yang perlu dilakukan generasi muda saat ini. Karena pembangunan nagari menjadi ujung tombak dalam keberhasilan pembangunan daerah guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dan diakui saat ini, tambahnya, sumberdaya manusia di nagari amat kurang sekali terutama dalam pemanfaatkan teknologi informasi serta persoalan administrasi akuntansi.

Jika ini dapat diikutkan para pemuda yang telah tamat kuliah dan mengabdikan dirinya membangun nagari masing-masing baik dalam penyelenggaraan pemerintahan nagari maupun pada kegiatan pembangunan lainnya, kegiatan sektor ekonomi dan lain-lain sesuai spesifik potensi daerahnya.

Tentu percepatan pembangunan nagari menjadi lebih baik, generasi muda jangan selalu berharap jadi PNS, Jadi pengusaha, pedagang dan kegiatan jasa lainnya tentu jika dimulai sejak dini akan mampu memberikan hasil yang lebih baik nanti.

"Yang terpenting jadi generasi muda mesti gigih, jangan mudah menyerah dan takut gagal, karena kegagalan juga merupakan pelajara," imbau mantan bupati Pessel dua periode itu.***