Setelah sepuluh tahun dibangun, baru kini pasar grosir Kasang akan dioptimalkan

id Pasar Grosir Kasang

Setelah sepuluh tahun dibangun, baru kini pasar grosir Kasang akan dioptimalkan

Kepala Dinas Perdagangan Tenaga Kerja Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Padang PariamannNurhelmi. (Antara Sumbar/Aadiaat M.)

Parit Malintang, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat mengupayakan memaksimalkan pemanfaatan Pasar Grosir Kasang di Kecamatan Batang Anai karena sejak tempat itu dibangun investor pada 10 tahun lalu belum menunjukkan perkembangan jual beli yang signifikan.

"Upaya yang dilakukan Pemkab Padang Pariaman bertujuan untuk mendorong pemanfaatan pasar tersebut baik dari investor maupun masyarakat," kata Kepala Dinas Perdagangan Tenaga Kerja Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Padang Pariaman, (Disdagnakerkop UKM), Nurhelmi di Parit Malintang, Sabtu.

Oleh karena itu, pihaknya segera bermediasi dengan investor agar masyarakat setempat yang ingin berdagang di pasar tersebut diberikan keringanan.

"Keringanan bisa seperti pedagang dapat menempati toko-toko yang ada dengan perjanjian gratis selama satu tahun," katanya.

Tujuannya agar kios-kios di pasar itu dapat segera diisi pedagang sehingga bangunan di kawasan tersebut tidak terbuang percuma terlebih lokasinya yang strategis yaitu di sisi kiri jalan lintas Kota Padang-Bukittinggi.

Selain upaya agar kios di pasar itu diisi oleh pedagang, lanjutnya pihaknya juga mengupayakan pasar tersebut ramai dikunjungi masyarakat.

Upaya tersebut yaitu dengan membuka posko pelayanan dari sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dengan memanfaatkan petak toko pada blok belakang di pasar itu.

Adapun OPD yang membuka posko pelayanan yaitu di antaranya Disdagnakerkop UKM, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, serta Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

Di posko tersebut, terangnya sejumlah OPD melayani masyarakat setempat mulai dari pembuatan dokumen administrasi kependudukan langsung jadi di tempat seperti KTP, Kartu Keluarga dan Akta Kelahiran.

"Sedangkan Dinas Kesehatan melayani pemeriksaa medis dan pengobatan," ujarnya.

Ia berharap dengan semakin banyak masyarakat yang mengunjungi posko-posko pelayanan OPD maka pasar itu akan ramai dikunjungi sehingga mengundang orang untuk berjualan di pasar itu.

Ia menegaskan upaya untuk mengaktifkan pasar tersebut hanya bersifat memfasilitasi serta melengkapi fasilitas umum seperti air dan listrik untuk musala namun tidak bisa merenovasi bangunan yang rusak karena kawasan tersebut milik swasta.

Nurhelmi menyatakan upaya fasilitasi dari Pemkab tersebut sebagai wujud kepedulian pemerintah setempat terhadap usaha pelaku usaha mikro kecil menengah dan investasi di Padang Pariaman.

"Apabila pasar terbentuk dan ramai maka warga kita juga diuntungkan karena bisa dapat berjualan," kata dia.