Indonesia siap membalas jika Presiden AS, Trump terapkan perang dagang, kata wapres

id Wapres

Indonesia siap membalas jika Presiden AS, Trump terapkan perang dagang, kata wapres

Wakil Presiden Jusuf Kalla. (Antara)

kebijakan perang dagang yang mulai diterapkan Presiden Trump akan mendapat tentangan dari negara-negara asing
Jakarta, (Antaranews) - Wakil Presiden (Wapres) RI, Jusuf Kalla di Jakarta, Kamis, menyebutkan pemerintah Indonesia siap membalas jika Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menerapkan kebijakan perang dagang.

"Kalau dia menghalangi (crude palm oil) kita masuk ke AS, maka tentu kita juga mengurangi impor kedelai dan impor terigu dari negara itu. Harus begitu. Kita mengimpor kedelai, jagung, boeing, gandum. Pesawat saja ada berapa yang kita beli dari sana?" katanya di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Jakarta, Kamis.

Wapres menegaskan bahwa kebijakan perang dagang yang mulai diterapkan Presiden Trump akan mendapat tentangan dari negara-negara asing.

Presiden Trump memantik perang dagang dengan negara-negara asing dengan mulai menerapkan tarif 25 persen untuk produk impor baja dan 10 persen untuk produk alumunium.

Hal itu dilakukan Trump dengan alasan untuk melindungi produk-produk dalam negeri Amerika Serikat.

"Ini akan menjadi masalah nanti apabila perang dagang yang dibuat oleh Trump menjadi-jadi. Bisa banyak negara lain untuk membalasnya di bidang pertanian, misalnya," ujar Wapres.

Sementara itu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengingatkan potensi terjadinya perang dagang apabila pemerintah AS jadi menerapkan tarif pada impor baja dan alumunium.

"Sejarah dunia menunjukkan kalau terjadi perang dagang pasti dampaknya buruk terhadap ekonomi dunia," kata Sri Mulyani.

Dia mengatakan seluruh dunia sedang menantikan kepastian dari rencana yang juga berpotensi membuat negara-negara yang selama ini mempunyai hubungan dagang saling membalas dari sisi tarif.

"Kami lihat saja dulu, dinamika mengenai kebijakan itu sedang diperdebatkan antara Presiden Trump dengan kongres dan senat," ucapnya.