Begini caranya mendidik anak-anak sayangi satwa dilindungi di Padang (Video)

id mengenal penyu

Begini caranya mendidik anak-anak sayangi satwa dilindungi di Padang (Video)

Puluhan murid TK melepaskan anak tukik di Pantai Air Manis Padang, Kamis (8/3). (Antarasumbar/Iggoy el Fitra)

Dengan melihat langsung di lapangan, anak-anak ini nantinya akan termotivasi untuk menjaga satwa langka ini sehingga populasinya tetap terjaga
Padang, (Antaranews Sumbar) - Pihak Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) Kota Padang, Sumatera Barat mengedukasi puluhan murid taman kanak-kanak (TK) mengenai penyu di Pantai Air Manis, agar ketika dewasa mereka dapat menyanyangi dan melindungi satwa langka itu.

"Dengan melihat langsung di lapangan, anak-anak ini nantinya akan termotivasi untuk menjaga satwa langka ini sehingga populasinya tetap terjaga," kata Petugas Lapangan KKPD Kota Padang, Eka Hefernita di Padang, Kamis.

Pada kegiatan tersebut, anak usia dini berusia lima sampai enam tahun tersebut juga dilibatkan pada pelepasan 60 ekor anak tukik ke laut. Anak-anak berseragam merah-kuning itu tampak bersemangat dan antusias.

Edukasi dari KKPD yang diberikan kepada anak-anak tersebut di antaranya, tentang aneka jenis penyu, habitat, termasuk peneluran hewan dilindungi tersebut.

Penjelasan serta pengetahuan tentang satwa tersebut dibutuhkan agar anak usia dini ikut serta menjaga keseimbangan alam secara berlanjut. "Penyu merupakan salah satu satwa yang dibutuhkan pada ekosistem laut agar stabil," ujar dia.

Di penangkaran penyu KKPD Padang, terdapat tiga jenis yakni penyu hijau, sisik, dan lekang. Saat ini yang ada di kawasan tersebut ada 19 ekor penyu yang bisa dilihat oleh masyarakat dan anak-anak sekolah.

Untuk meningkatkan pengetahuan anak-anak hingga orang dewasa mengenai penyu, pihaknya juga melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah sehingga ke depan anak-anak muda juga peduli dengan populasi satwa itu.

Apalagi saat ini, lanjutnya masih banyak masyarakat yang kurang peduli dengan hewan dilindungi undang-undang tersebut, sehingga masih ada temuan kasus jual beli telur penyu di beberapa daerah.

"Masyarakat juga masih ada yang belum mengerti bahwa mengonsumsi telur penyu itu dilarang," tambahnya.

Sementara, salah seorang guru taman kanan-kanak yang mengajak muridnya berkunjung ke KKPD tersebut, Elvayeni mengatakan kegiatan ini dilakukan sebagai modal awal bagi mereka untuk lebih menyanyangi satwa terutama yang dilindungi.

"Kelak mereka akan peduli dan turut menjaga satwa di Indonesia sehingga mesti dilakukan edukasi seperti ini sejak dini," katanya.

Ia berharap dengan adanya pengenalan terhadap populasi penyu mulai dari pengembangbiakan hingga cara hidup penyu ini dapat terus dilakukan secara berkesinambungan sehingga anak-anak tidak mudah lupa. (*)