Permudah transportasi daerah terisolir, Pemkab Pasaman Barat bantu 25 uni kendaraan perintis

id kendaraan daerah terisolir

Permudah transportasi daerah terisolir, Pemkab Pasaman Barat bantu 25 uni kendaraan perintis

Salah satu angkutan yang dinamakan angkutan perintis yang diserahkan bagi daerah terisolir yang sulit ditempuh transportasi umum di Kabupaten Pasaman Barat. (Antara Sumbar/Altas Maulana)

Angkutan perintis ini disebar di enam kecamatan sejak 2016 yang memiliki daerah terisolir dan sulit diakses oleh kendaraan umum seperti di Kecamatan Kinali, Sungai Aur, Koto balingka, Sungai Beremas dan Talamau
Simpang Empat, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat Sumatera Barat (Sumbar) memberikan bantuan 25 unit kendaraan bagi daerah terisolir yang sulit ditempuh transportasi umum.

Kepala Bidang Keselamatan Transportasi Darat Dinas Perhubungan Pasaman Barat, Irwan Effenry di Simpang Empat, Rabu (7/3) mengatakan 25 angkutan yang dinaman dengan angkutan perintis itu terdiri dari berbagai jenis tergantung kebutuhan daerah tersebut diantaranya ada kendaraan jenis truk, engkel, dan strada.

"Angkutan perintis ini disebar di enam kecamatan sejak 2016 yang memiliki daerah terisolir dan sulit diakses oleh kendaraan umum seperti di Kecamatan Kinali, Sungai Aur, Koto balingka, Sungai Beremas dan Talamau," ujarnya.

Menurutnya kendaraan itu selain digunakan untuk mengangkut hasil bumi seperti kelapa sawit, pinang, coklat, karet dan lain lain juga digunakan untuk kegiatan sosial masyarakat seperti angkutan bagi warga yang sakit dan angkutan rombongan.

Untuk pengelolaannya diserahkan kepada organisasi masyarakat seperti KUD, kelompok tani, dan organisasi masyarakata lainnya yang berbadan hukum dan terdaftar di Kemenkumham dengan status pinjam pakai.

"Pihak yang mengajukan pinjam pakai wajib melaporkan penggunaan angkutan perintis kepada Dinas Perhubungan minimal sekali enam bulan atau dua kali setahun," katanya.

Ia menjelaskan kendala utama dalam pengawasan penggunaan angkutan perintis adalah daerah tempat angkutan tersebut beroperasi sulit dijangkau dengan kendaraan.

Pihaknya bekerja sama dengan Pemerintah Kecamatan untuk mengawasi angkutan perintis tersebut.

Kehadiran angkutan perintis itu bisa memangkas biaya transportasi hasil bumi menuju pasar seperti padi, karet, coklat, pinang, dan lain lain sehingga bisa meningkatkan pendapatan masyarakat.

"Untuk perawatan dan suku cadang ditanggung oleh pihak yang mengajukan pinjam pakai tersebut. Kami berharap pemakai bisa menggunakan dan merawatnya dengan baik," harapnya. (*)