Peneliti ungkap populasi penyu dewasa di perairan Sumbar tinggal 30.000 ekor

id penyu

Peneliti ungkap populasi penyu dewasa di perairan Sumbar tinggal 30.000 ekor

Melepasliarkan tukik atau anak penyu. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Penyu yang mendominasi adalah jenis lekang, sisik dan penyu hijau yang lebih banyak terdapat di perairan Kepulauan Mentawai
Padang, (Antaranews Sumbar) - Peneliti penyu dari Universitas Bung Hatta (UBH) Padang, Sumatera Barat, Dr Harfiandi Damanhuri memperkirakan populasi penyu dewasa di perairan Sumbar lebih kurang mencapai 30.000 ekor.

"Penyu yang mendominasi adalah jenis lekang, sisik dan penyu hijau yang lebih banyak terdapat di perairan Kepulauan Mentawai," katanya di Padang, Senin.

Ia mengatakan penyu dewasa berumur 20 hingga 30 tahun, dan dapat hidup mencapai umur 100 tahun.

Populasi penyu di daerah itu, ujarnya saat ini telah menunjukkan indikator kenaikan jika dibandingkan tahun sebelumnya, hal itu terlihat dari jumlah penyu yang merapat ke pantai, baik itu untuk bertelur maupun hanya sekedar singgah.

Sementara, untuk populasi tukik (anak penyu) yang dilepas ke pantai oleh beberapa pusat konservasi seperti di Kota Pariaman, Padang, Kabupaten Pesisir Selatan dan Agam diperkirakan hampir mendekati 100 ribu ekor.

Ia menjelaskan, penyu memiliki tiga sifat yang tidak dimiliki oleh biota laut yang lainnya yaitu memiliki kemampuan merekam di mana ditetaskan seperti informasi terkait struktur pasir, kelembapan, suhu dan pencahayaan.

Kemudian, kemampuan kembali ke lokasi kelahiran, walaupun sudah berlayar puluhan tahun dan kemampuan mengindentifikasi tanda-tanda lokasi seperti arus, gelombang, pencahayaan bulan dan lainnya.

Untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut, ujar dia penyu perlu dilestarikan dengan selalu menjaga habitatnya, seperti menjaga kebersihan pantai dan tidak merusak terumbu karang.

Sebelumnya, Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit mengimbau masyarakat pesisir terus melestarikan dan menjaga keberlangsungan penyu sebagai salah satu hewan yang dilindungi undang-undang.

"Semua elemen masyarakat memiliki tugas untuk tetap menjaga dan melestarikan penyu, jika persoalan seperti perburuan telur penyu terus dilakukan ini merupakan sebuah persoalan besar ke depannya," kata dia.

Apalagi katanya, penyu sudah termasuk hewan yang langka sehingga perlu upaya sadar lingkungan oleh semua masyarakat terutama di daerah pesisir dalam menyelamatkannya. (*)