Sarana prasarana sudah lengkap, BPBD Agam imbau korban gempa segera tepati rumah bantuan

id rumah bantuan

Sarana prasarana sudah lengkap, BPBD Agam imbau korban gempa segera tepati rumah bantuan

Rumah bantuan korban gempa bumi 30 September 2009 di Dama Gadang, Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Agam. (Antara Sumbar/Yusrizal)

Mari tempati rumah tersebut karena fasilitas seperti listrik, air bersih dan lainnya sudah ada
Lubukbasung, (Antaranews Sumbar) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat mengimbau korban gempa bumi 30 September 2009 untuk segera menempati rumah bantuan di Dama Gadang, Kecamatan Tanjungraya, karena fasilitasnya sudah lengkap.

"Mari tempati rumah tersebut karena fasilitas seperti listrik, air bersih dan lainnya sudah ada," kata Kepala BPBD Agam, Muhammad Luthfi Ar di Lubukbasung, Jumat.

Ia mengatakan saat ini hanya 20 dari 113 unit rumah yang dihuni korban gempa bumi 2009 yang berasal dari Jorong Muko Jalan, Batu Nanggai, Galapuang dan Pandan di Kecamatan Tanjungraya.

Jika dulu tidak ditempati bisa dimaklumi karena kekurangan sarana prasarana, tapi sekarang fasilitas pendukung seperti air bersih dan listrik telah dipasang di rumah tersebut.

Untuk itu ia berharap pemilik rumah segera menempati rumahnya karena tidak ada lagi alasan.

"Kita akan memberikan surat edaran kepada pemilik rumah untuk segera menempati rumah mereka," katanya.

Ia menambahkan pembangunan 113 unit rumah untuk korban gempa bumi 30 September 2009 dilakukan pada 2016 dengan dana Rp8,11 miliar yang berasal dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Sebelumnya Pemkab Agam mendapatkan kucuran dana untuk kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa bumi 30 September 2009 sebesar Rp55,6 miliar untuk 842 kepala keluarga, dana ini berasal dari BNPB .

Dari 842 kepala keluarga itu sebanyak 51 kepala keluarga membangun rumah di tanahnya sendiri yang ada di luar empat jorong seperti Kecamatan Lubuk Basung, Baso, Ampek Nagari, Matur dan lainnya.

Lalu 32 kepala keluarga telah membangun rumah di Kecamatan Tanjung Raya, tetapi di luar empat jorong lokasi pembangunan rumah.

"Mereka mendapatkan bantuan sebesar Rp56 juta per kepala keluarga," katanya.

Sedangkan 113 kepala keluarga bersedia direlokasi ke Dama Gadang.

Selain itu 602 kepala keluarga yang tidak mau pindah dari rumah mereka yang berada di empat jorong itu. Namun mereka mendapatkan bantuan langsung masyarakat (BLM) untuk rehabilitasi dan rekonstruksi rumah mereka sebesar Rp15 juta per kepala keluarga.

Sementara Ketua Komisi IV Bidang Pendidikan dan Kesra DPRD Agam, Irfan Amran berharap masyarakat segera menempati rumah bantuan agar pembangunan rumah itu sesuai tujuannya.

"Manfaatkan rumah itu sebaik mungkin karena fasilitasnya sudah lengkap," katanya. (*)