Arosuka, (Antaranews Sumbar) - Bupati Solok, Sumatera Barat, Gusmal mengharapkan pelatihan berbasis kompetensi yang diberikan Balai Latihan Kerja Padang dapat mengatasi masalah pengangguran di daerah tersebut.
Gusmal di Arosuka, Rabu, mengatakan pelatihan yang dilaksanakan dimulai hari ini berjumlah lima paket dengan peserta 80 orang angkatan kerja. Pelatihan itu selama seminggu.
Pelatihan yang diberikan mulai dari mekanik sepeda motor, teknisi audio video, staf administrasi perkantoran, operasi back office dan dan keterampilan menjahit pakaian.
Pelatihan dalam menyiapkan tenaga kerja siap pakai ini dipusatkan di Balai Latihan Kerja (BLK) Padang di Lubuk Selasih, Kabupaten Solok. Lima paket pelatihan itu merupakan awal dari 32 paket pelatihan yang ditujukan bagi para pencari kerja dengan total peserta 512 orang.
"Kita berharap pelatihan ini menumbuhkan minat usaha dan keterampilan bagi pencari kerja sehingga bisa mandiri dan mengurangi angka pengangguran," kata Bupati.
Gusmal mengatakan Pemerintah Kabupaten Solok sangat terbantu dengan adanya bantuan paket pelatihan berbasis kompetensi yang diberikan oleh pihak BLK, ini menjadi jembatan dalam menyiapkan tenaga kerja siap pakai dan mandiri.
"Kita akan tertinggal dan dikalahkan oleh orang lain jika bekerja tidak berbasis kompetensi sebab sekarang masanya teknologi maju dan kita harus mampu mengikutinya agar tidak merugi," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Solok Latih Pencari Kerja
Menurutnya, persoalan ketenagakerjaan di Solok belum bisa ditanggulangi secara tuntas. Hal ini ditinjau dari tingginya angka pencari kerja serta tingkat produktivitas tenaga kerja yang tersedia belum maksimal.
Dengan adanya pelatihan, diharapkan akan lahir pemuda-pemuda yang berdaya saing dan mampu membuka usaha secara mandiri. Namun kuncinya adalah keterampilan yang mumpuni.
Ketua DPRD Kabupaten Solok, Hardinalis Kobal meminta Pemkab setempat untuk lebih jeli dan tanggap dalam memfasilitasi tenaga kerja terampil yang sudah menjalani pelatihan.
"Jangan nanti, selesai mereka pelatihan malah kembali menganggur karena tidak adanya fasilitas dan bantuan peralatan serta modal usaha," ujarnya.
Baca juga: Pemkot Solok Beri Pelatihan Menyetir Mobil-Komputer 41 Pencaker
Diharapkan ada semacam kerja sama antara pemerintah daerah melalui OPD terkait dengan dunia kerja atau usaha untuk menyalurkan mereka yang sudah betul-betul terampil dan siap kerja, sebutnya.
Sebetulnya, Kabupaten Solok bisa mendapatkan 50 paket pelatihan berbasis kompetensi dengan 800 orang peserta, namun karena kekurangan fasilitas dan instruktur, tahun 2018 hanya diberikan sebanyak 32 paket pelatihan. (*)
Berita Terkait
Ragnar sebut kemenangan 3-0 lawan Vietnam berkat kerja keras tim
Rabu, 27 Maret 2024 4:18 Wib
STY sebut kemenangan Indonesia karena kerja keras dan keberuntungan
Rabu, 27 Maret 2024 4:17 Wib
Kejari Pasaman Barat tekan kerja sama bantuan hukum dengan BSI
Selasa, 26 Maret 2024 15:45 Wib
BPJS Ketenagakerjaan Padang bayarkan jaminan klaim Rp 1,5 miliar di Mentawai
Jumat, 22 Maret 2024 15:05 Wib
Erick apresiasi kerja keras penggawa timnas kalahkan Vietnam 1-0
Jumat, 22 Maret 2024 4:47 Wib
Kejari Pasaman Barat lakukan kerja sama bantuan hukum perdata dan TUN dengan tiga instansi
Kamis, 21 Maret 2024 15:45 Wib
KPU RI ucapkan terima kasih atas kerja keras jurnalis beritakan pemilu
Kamis, 21 Maret 2024 9:03 Wib
Dubes: Kerja sama Indonesia-Jepang harus makin baik di bawah presiden baru
Rabu, 20 Maret 2024 13:34 Wib