Cegah kecelakaan kereta api, Sumbar bantu pengadaan penjaga pintu perlintasan

id Pintu perlintasan kereta api

Cegah kecelakaan kereta api, Sumbar bantu pengadaan penjaga pintu perlintasan

Ilustrasi - Seorang pengendara sepeda motor melintas di jalur perlintasan kereta api yang tanpa dilengkapi palang pintu di kawasan Jati Baru, Padang, Sumbar, Minggu (30/9). (ANTARA/Arif Pribadi)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengatakan pihaknya akan mengupayakan pengadaan tenaga kontrak penjaga pintu perlintasan kereta api (KA) untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan.

"Ini salah satu upaya kita untuk memberikan keamanan pada masyarakat diperlintasan kereta api," kata dia di Padang, Selasa.

Ia mengatakan itu terkait telah sampainya KA bandara yang dinamai Minangkabau Ekspres di Padang.

Tenaga kontrak itu, menurut dia akan ditempatkan pada perlintasan sebidang yang dinilai berbahaya. Meski demikian ia belum bisa menyebutkan berapa orang tenaga kontrak yang bisa dibantu oleh Pemprov Sumbar.

PT KAI Divre Sumbar mencatat ada sekitar 500 perlintasan sebidang di daerah itu yang berbahaya karena tidak memiliki penjaga. Setengah dari jumlah itu merupakan cikal bakal perlintasan yang hanya bisa dilewati oleh sepeda motor dan menjadi prioritas pemerintah untuk segera ditutup.

Hingga Februari 2018 dari 300 cikal bakal perlintasan sebidang yang terdata, 200 lebih di antaranya telah ditutup.

Baca juga: Uji coba, KA bandara tersangkut di stasiun belakang Basko

Sementara itu PT KAI telah melakukan uji coba perdana Kereta Api (KA) Bandara Minangkabau Ekspres dari Stasiun Simpang Haru menuju Stasiun Tabing, Padang sekitar pukul 10.00 WIB.

Namun uji coba pertama itu gagal karena tangga KA tersangkut di peron Stasiun Air Tawar.

Humas PT KAI Divre Sumbar Zainir mengatakan solusi yang akan diambil sementara adalah memotong sebagian tangga kereta api agar bisa melewati peron di Stasiun Air Tawar. Setelah itu uji coba akan kembali dilanjutkan.

Baca juga: Kereta Bandara Minangkabau segera diuji coba

KA Minangkabau Ekspres terdiri dari dua gerbong dan dua lokomotif dengan kapasitas angkut normal sesuai jumlah tempat duduk 393 penumpang, tetapi konstruksi kereta itu masih bisa menampung sekitar 589 penumpang, namun sebagian harus berdiri.

Kecepatan KA itu diperkirakan sekitar 60 kilometer per jam.