113 rumah bantuan korban gempa di Agam dialiri listrik

id rumah bantuan korban gempa

113 rumah bantuan korban gempa di Agam dialiri listrik

Ketua Komisi IV Bidang Pendidikan dan Kesra DPRD Kabupaten Agam, Irfan Amran meninjau rumah bantuan korban gempa bumi 30 September 2009. (Antara Sumbar/Yusrizal)

Lubukbasung, (Antaranews Sumbar) - Sebanyak 113 unit rumah bantuan korban gempa 30 September 2009 yang berada di Dama Gadang, Kecamatan Tanjungraya telah dialiri listrik oleh PT PLN setempat.

Kepala Bidang Rehab Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam, Hasrizal didampingi Kepala Seksi Rehabilitasi Nayung Budi Harman di Lubukbasung, Selasa, mengatakan penyambungan listrik ini dilakukan dari Rabu (20/2) hingga Sabtu (24/2).

"Penyambungan jaringan ini langsung dilakukan oleh biro PLN, didampingi PT PLN Rayon Lubukbasung dan BPBD setempat," katanya.

Ia mengatakan saat penyambungan sekitar 70 persen pemilik rumah hadir sehingga rumah mereka langsung disambungkan arus listriknya sambil memperbaiki jaringan yang rusak.

Sedangkan sisanya belum diperbaiki, namun arus listrik tinggal disambungkan.

"Seluruh rumah tersebut sudah memiliki sertifikat layak operasi dan sertifikasi jaminan instalasi," katanya.

Menurut dia arus listrik belum disambungkan ke rumah tersebut selama ini akibat sertifikat layak operasi dan sertifikasi jaminan instalasi belum keluar, namun setelah keluar langsung disambungkan.

Ke 113 unit rumah tersebut berada Jorong Muko Jalan, Batu Nangai, Galapuang dan Pandan di Kecamatan Tanjungraya.

Untuk pemasangan pengaman bangunan dan jalan, tambahnya, akan diusulkan pada anggaran pendapatan dan belanja daerah.

Ke depan, tambahnya, lokasi tersebut akan dibangun agro wisata dalam pengembangan ekonomi masyarakat setempat.

"Ini program ke depan yang telah dirancang dengan harapan menambah pendapatan masyarakat sekitar," katanya.

Salah seorang penerima bantuan, Dendi Hendri Wijaya (40) mengucapkan terima kepada BPBD setempat, PT PLN Rayon Lubukbasung yang telah menyambungkan arus listrik ke rumahnya.

"Kami sangat terbantu dengan penerangan ini, terutama untuk anak-anak belajar pada malam hari," katanya.

Sebelumnya arus listrik belum tersambung ke rumah itu, sehingga 17 warga yang telah menghuni rumah tersebut hanya menggunakan lampu teplok.

Sedangkan jaringan dan meteran sudah dipasang ke rumah itu semenjak awal Desember 2017.

"Kita telah mendatangi BPBD dan PLN untuk menanyakan alasan belum disambungkan arus ke rumah itu, karena jaringan listrik satu paket dengan pembangunan rumah tersebut," katanya. (*)