Padang Pariaman gandeng ISI-UNP siapkan acara pembukaan dan penutupan Porprov Sumbar

id Jon Kenedi

Padang Pariaman gandeng ISI-UNP siapkan acara pembukaan dan penutupan Porprov Sumbar

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Padang Pariaman, Jon Kenedi.

Untuk pembukaan kita minta dipersiapkan Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang, sedangkan penutupan kita minta Jurusan Seni Drama Tari dan Musik Universitas Negeri Padang
Parit Malintang, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat menggandeng dua perguruan tinggi negeri (PTN) Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang dan Universitas Negeri Padang (UNP) untuk mempersiapkan seremonial pembukaan dan penutupan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XV.

"Untuk pembukaan kita minta dipersiapkan Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang, sedangkan penutupan kita minta Jurusan Seni Drama Tari dan Musik Universitas Negeri Padang," kata Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Padang Pariaman, Jon Kenedi di Parit Malintang, Selasa.

Ia mengungkapkan konsep pada serimonial tersebut yaitu kolaborasi budaya dan sejarah Padang Pariaman yang tidak saja menghibur tamu dan altet yang hadir namun juga bersifat edukasi.

"Bisa saja kita angkat ke dalam drama perjuangan Syekh Burhanddin dalam menyebarkan agama Islam dan untuk mengenang jasanya pengikutnya membuat tradisi basapa," ujarnya.

Menurutnya dengan diangkatnya hal tersebut ke publik maka sejarah perjuangan tokoh itu kembali terangkat sehingga masyarakat mengetahuinya.

Ia mengatakan untuk menyukseskan hal tersebut pihaknya mengikutsertakan warga Padang Pariaman agar ikut menjiwai penampilan itu dan merasakan semarak Porprov.

Untuk menyukseskan pembukaan, lanjutnya pihaknya besama ISI Padang Panjang telah mengunjungi Stadion Utama Sumbar di Sikabu yang rencananya akan dijadikan lokasi pembukaan Porprov XV.

Namun melihat kondisi stadion yang belum selesai maka pihak ISI meminta pada pembukaan nanti Pemkab Padang Pariaman memperbanyak pengeras suara agar suara dapat terdengar jelas sehingga dapat menyentuh hati penonton.

Ia menjelaskan diperbanyaknya pengeras suara tersebut karena sekitar setengah dari stadion merupakan hamparan yang terbuka sehingga suara yang dihasilkan tidak maksimal.

"Kalau untuk pemandangan bagus cuman kita tinggal mengakali suaranya," kata dia.

Selain itu pihaknya juga akan menampilkan gendang tasa yang jumlahnya sekitar 1.500 kelompok dan sanggar seni yang ada di kabupaten itu.

Ia mengatakan saat ini pihak PTN itu sedang mengkaji konsep yang diminta Pemkab Padang Pariaman tersebut, dan dalam waktu dekat perguruan tinggi itu akan mempresentasikan serta menghitung biaya yang diperlukan.

"Kita meminta konsepnya seperti itu, nanti diserahkan kepada PTN untuk mengatur bagaimana bagusnya," ujar dia. (*)