Bisa minum gratis di TMSBK

id Minum gratis di TMSBK

Bisa minum gratis di TMSBK

Ketua DRPD Bukittinggi, Beny Yusrial (dua dari kanan) mencoba air yang telah diolah di mesin air siap minum yang tersedia di TMSBK, Senin(26/2). (ANTARA SUMBAR/ Ira F)

Ada yang mengeluh pada kami, fasilitas pengolah air siap minum tidak bisa dimanfaatkan karena masalah listrik dan gelas tidak selalu tersedia sehingga kami lihat bagaimana kondisi sebenarnya
Bukittinggi, (Antaranews Sumbar) - DPRD Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), meninjau pemanfaatan mesin pengolah air siap minum yang disediakan di objek wisata Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) sebagai pendukung layanan bagi pengunjung.

"Ada yang mengeluh pada kami, fasilitas pengolah air siap minum tidak bisa dimanfaatkan karena masalah listrik dan gelas tidak selalu tersedia sehingga kami lihat bagaimana kondisi sebenarnya," kata Ketua DPRD Bukittinggi, Beny Yusrial di Bukittinggi, Senin.

Saat di pantau ke TMSBK, menurutnya wajar kendala operasional itu terjadi karena mesin pengolah air siap minum merupakan bantuan pemerintah pusat sehingga tidak ada dalam APBD Bukittinggi.

"Perlu menambah daya listrik dan menyediakan gelas yang dianggarkan dalam Perubahan APBD 2018. Meski dua hal ini sederhana namun harus jelas anggarannya," katanya.

Selain itu, ia menilai di fasilitas tersebut juga perlu diberi papan nama agar pengunjung mengetahuinya dan pagar pengaman untuk menghindari tindakan pengrusakan oleh oknum pengunjung yang tidak bertanggungjawab.

"Perlu ada papan nama bahwa disediakan air siap minum dan gratis. Fasilitas ini akan membantu pengunjung yang mungkin haus karena cuaca panas usai berkeliling di TMSBK," ujarnya.

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Bukittinggi, Erwin Umar mengatakan mesin pengolah air siap minum itu memiliki kapasitas lima meter kubik per hari.

Air yang diolah adalah air dari PDAM yang dapat diambil sendiri oleh pengunjung secara gratis di mesin pengolah air siap minum.

"Masalah listrik memang sering tidak stabil karena daya yang dibutuhkan satu mesin cukup besar. Sedangkan masalah gelas, kendalanya pada pengunjung karena sering membuang gelas bekas pakai sembarangan bahkan hingga ke kolam," ujarnya.

Menurutnya tidak jarang juga pengunjung enggan menggunakan gelas yang tersedia karena khawatir kebersihannya.

"Mesin pengolah air siap minum jadi lebih banyak dimanfaatkan pengunjung yang membawa botol minum sendiri untuk diisi ulang. Ini sudah cukup sebagai nilai tambah bahwa fasilitas yang tersedia dapat dimanfaatkan," katanya. (*)