Ada sekolah cegah persoalan keluarga di Bukittinggi

id jam gadang

Ada sekolah cegah persoalan keluarga di Bukittinggi

Objek wisata Jam Gadang di Bukittinggi. (ANTARA SUMBAR/ Ira Febrianti)

Bukittinggi, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), meluncurkan Sekolah Keluarga untuk mengantisipasi persoalan dalam keluarga dan pendidikan anak.

"Ada kecemasan terhadap pendidikan dan pergaulan anak serta kecemasan terhadap dampak perkembangan teknologi. Hal ini perlu kita bentengi," kata Wali Kota setempat, M Ramlan Nurmatias di Bukittinggi, Sabtu.

Menurutnya perkembangan teknologi tidak dapat dicegah sehingga keluarga dan anak perlu dibentengi agar betul-betul dapat mengambil manfaat dari perkembangan teknologi, bukan pengaruh negatifnya.

Dalam keluarga, pendidikan bagi anak tidak hanya dilakukan oleh ayah dan ibu namun sering kali ada keterlibatan anggota keluarga lain seperti kakek, nenek, paman atau bibi.

"Jadi perlu pengetahuan bagi setiap anggota keluarga dalam mendidik anak, kapan baiknya mengenalkan gawai, menerapkan ilmu agama, bagaimana berbicara hingga cara berpakaian di hadapan anak. Pemahaman ini kami coba hadirkan di sekolah tersebut," katanya.

Pelaksanaan kegiatan di Sekolah Keluarga katanya, memanfaatkan ruang pertemuan di setiap kantor kelurahan dengan tenaga pemateri psikolog dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Kantor Kementerian Agama, kepolisian dan lainnya.

"Menghadapi masalah sosial, semua harus dimulai dengan menguatkan keluarga," ujarnya.

Ia mengatakan, Sekolah Keluarga hadir bekerja sama dengan Yayasan Minang Peduli (YMP).

Ketua Yayasan Peduli Minang (YPM), Budianto mengatakan lewat Sekolah Keluarga, Bukittinggi diharapkan dapat menjadi "center planning" untuk pendidikan keluarga.

"YPM hadir tidak sampai di sekolah ini saja tapi akan berkelanjutan. Selanjutnya semoga kantor cabang YMP bisa hadir di Bukittinggi mengingat urusan yang ditangani adalah manusia," ujarnya. (*)